GARDAPOS.COM, JAKARTA - Pasca pelaksanaan pilkada serentak pada 9 Desember 2020 lalu partai Golkar diketahui mampu melampaui target menang.
Partai Golkar yang "dinakodai" Airlangga Hartarto, meraih sukses luar biasa karena mampu melampaui target yang ditentukan sebelumnya. Target awal menang di 162 (60 %) daerah. Berdasarkan hitung cepat (hasil sementara) Golkar mampu memenangkan Pilkada di 165 (60 % lebih) dari 270 daerah. Demikian ulasan Komunikolog Indonesia Dr. Emrus Sihombing kepada gardapos.com, Sabtu (12/12/2020).
Kemenangan tersebut, menurut Emrus dari aspek komunikasi politik ditentukan oleh dua kelompok variabel yang saling menguatkan, ungkapnya.
Kelompok pertama, variabel kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar, setidaknya dengan dua variabel utama yaitu: (1) kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar yang 'smart' dan jeli sehingga mampu menyodorkan sosok kader tertentu yang memiliki daya saing tangguh mengikuti persaingan yang sangat ketat dalam kontestasi Pilkada kali ini; (2) kepiawaian Ketua Umum Partai Golkar melakukan supervisi dan senantiasa mengevaluasi program yang ditawarkan para kandidat yang diusung Golkar di setiap wilayah daerah Pilkada.
Kompok kedua, variabel yang dimiliki dari sosok para kandidat. Kelompok variabel ini tidak kalah pentingnya dalam strategi memenangkan Pilkada 2020 ini.
Setidaknya ada sembilan variabel utama yang termasuk pada bagian ini yaitu: (1) popularitas; (2) aseptabilitas; (3) kapabilitas; (4) keterampilan komunikasi persuasi; (5) memiliki mental pemenang; (6) daya tarik; (7) kematangan berpolitik; dan (8) aseptabilitas publik di daerah pemilihan, dan; (9) elektabilitas yang terus dimonitor dan dievaluasi berdasarkan tren-tren survey.
Semua variabel yang ada pada kedua kelompok tersebut, menurut hemat Dr. Emrus, merupakan variabel-variabel yang dilakukan Partai Golkar dan para kader untuk memenangkan Pilkada 2020 yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dari Ilmu Komuniksi Politik.
"Untuk itu, pengalaman Partai Golkar memenangkan Pilkada 2020 kali ini bisa menjadi pemodelan dalam kontestasi pemilu-pemilu yang akan datang. Dan tidak berlebihan jika menjadi rujukan bagi partai lain di Indonesia." ungkap Emrus.[]
[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]
Tulis Komentar