Dugaan Pembangkangan Bupati Indragiri Hulu Terhadap Protokol Covid-19

Bupati Indragiri Hulu Gelar Tarawih Keliling, M. Syafaat Ingatkan: Ini Tidak Sesuai Protokol Penanganan Pandemi Covid-19

Dok.Istimewa

GARDAPOS.COM, PEKANBARU - Update Covid-19 berdasarkan Informasi per hari Minggu (3/5) di Provinsi Riau terdapat penambahan 8 kasus positif covid-19 dan 10 pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh sehingga total di Provinsi Riau terdapat 53 kasus positif (22 dirawat, 26 sehat dan sudah dipulangkan, dan 5 meninggal dunia), 155 PDP yang masih dirawat (448 PDP negatif covid-19 dan dipulangkan, dan 89 PDP meninggal dunia) dan 10.560 ODP dalam pemantauan (43.363 ODP sudah selesai pemantauan), (Sumber: Kadiskes Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir).

Negara "Pemerintah" saat ini tengah berjuang dengan protokol ketatnya (physical distancing) menghadapi pandemi Covid-19. Namun yang terjadi mengutip dalam pemberitaan foto istimewa yang diterima kumparan, Senin (4/5) tampak Bupati Yopi Arianto melakukan kegiatan salat tarawih tidak mematuhi aturan phsyical distancing, ironis!

Bupati Kabupaten Indragiri Hulu Yopi Arianto terlihat masih melakukan kegiatan tarawih keliling. Tarawih keliling ini dilakukan bupati dari masjid ke masjid di sejumlah daerah di Kabupaten Inhu, Riau.

Hal itu mendapat kritikan dari Tokoh Masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu, Muhammad Syafaat, SHI, Senin (4/5).

Menurut Muhammad Syafaat, kegiatan tarawih keliling yang digelar bupati tidak sesuai dengan protokol penanganan Covid-19. Kegiatan tarawih keliling tersebut justru dianggap berpotensi membuat masjid membludak oleh jamaah, ungkapnya.

Sehingga, upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 melalui pembatasan sosial tidak akan berjalan efektif.

"Kepala daerah kan pejabat publik. Kalau kepala daerah datang, sudah pasti warga juga ramai yang datang. Apalagi disertai dengan buka puasa bersama. Padahal, sesuai Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), pelaksanaan shalat tarawih di wilayah-wilayah terkendali atau zona hijau diperbolehkan dengan sejumlah catatan. Salah satunya pembatasan jumlah jamaah," ujarnya.

Muhammad Syafaat mengingatkan bahwa, selaku Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Inhu, bupati seharusnya memperhatikan kebijakan pemerintah pusat.

"Kegiatan-kegiatan yang dilakukan bupati itu justru tidak mencerminkan sinergitas yang mestinya dibangun dalam penanganan Covid-19 ini. Padahal, bupati menjadi 'Leader' dalam upaya menghentikan wabah. Yang harusnya menjadi contoh. Tidak hanya melalui himbauan di baliho-baliho, tapi juga tindakan-tindakan nyata," pungkas Syafaat.

Tokoh Masyarakat yang juga seorang mubaligh ini menyampaikan bahwa, masjid-masjid tentunya sudah berupaya menerapkan protokol Covid-19 secara ketat. "Namun, kalau bupati hadir, pengurus tentu tidak bisa menolak," katanya lagi.

Apalagi jika melihat data update Covid-19 berdasarkan Informasi per hari Minggu (3/5) di Provinsi Riau yang dikeluarkan Kadiskes Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir jelas sekali menyebutkan:
2. Rincian penambahan pasien positif covid-19:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g. Pasien 52 positif covid-19 di Riau adalah pasien AS (54) yang merupakan warga Kabupaten Indragiri Hulu dan saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Kota Pekanbaru. Pasien AS (54) tidak memiliki riwayat perjalanan, warga Indragiri Hulu harus sadar dan meningkatkan kewaspadaannya mengingat ini kasus positif pertama dan tidak diketahui darimana sumber penularannya.
h.
dst..... 
m. Tetap berdoa, Insya Allah kita akan melewati semua ini. 

Semoga kita tetap sehat dan selalu berada dalam lindungan-Nya. 

Jangan lupa, di rumah aja!

(Sumber: Kadiskes Provinsi Riau)

Selanjutnya menurut anggota dewan dari dapil 4 tersebut, predikat zona hijau mestinya membuat semua elemen di Kabupaten Inhu makin meningkatkan kewaspadaan.

"Jangan karena masih zona hijau kita di Inhu ini lantas abai. Kewaspadaan justru harus makin tinggi. Ingat juga, zona hijau itu kalau nihil yang positif dan PDP. Sementara, Inhu sudah memiliki dua PDP," ujar Syafaat.  

Syafaat menegaskan bahwa, peran pemerintah daerah sangat penting dalam menangani penyebaran virus Covid-19 supaya tidak semakin meluas.

"Dan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 ini, baik koordinasi dan pengawasan harus selalu di lakukan sehingga Covid-19 bisa segera berakhir. Saya harap semua patuh agar wabah ini segera hilang dan semua lini bisa pulih seperti sedia kala. Dan kita juga bisa beribadah secara normal kembali," pungkasnya. (*/hpr/rls)


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar