H.M Harris Ingatkan 8 Perusahaan Mangkir Dalam Rakor Karhutla Untuk Komitmen

Sebanyak 73 Korporasi Tercatat di Pelalawan, 8 Mangkir Dalam Rakor Karhutla

Rakor Karhutla di Auditorium Kantor Bupati Pelalawan, Kamis (23/1)

GARDAPOS.COM, PELALAWAN - Rapat Koordinasi antisipasi Karhutla di Kabupaten Pelalawan, Kamis 23 Januari 2020 di ruang auditorium kantor Bupati Pelalawan sempat diwarnai suasana dramatis, pasalnya setelah dilakukan pengecekan absensi kehadiran oleh Bupati Harris, ada 8 korporasi yang mangkir dari 73 korporasi yang tercatat keberadaannya di Kabupaten Pelalawan.

Diketahui dari 73 nama perusahaan yang terdaftar dalam daftar absen Rakor Karhutla tersebut terdapat  8 perusahaan yang mangkir yaitu:
1. PT Peputra Supra Jaya (PSJ),
2. PT Guna Dodos,
3. PT Pesawon Raya,
4. PT Merbau Pelalawan,
5. PT Nasional Timber,
6. PT Bukit Raya Timber,
7. PT Putra Riau Perkasa, dan 
8. PT RGM.

Rakor yang di hadiri oleh Bupati Pelalawan H.M.Harris, Kapolres Pelalawan AKBP M Hasyim Risahondua, Kejari Pelalawan yang di wakili Kasi Intel Kejari Pelalawan, Sumriadi, S.H,.M.H, Ketua DPRD Adi Sukemi, Dandim  0313/KPR Letkol Inf Aidil Amin, Dinas DLHK Propinsi Riau, Ketua Pengadilan Negeri Pelalawan, Bambang Setyawan, S.H,.M.H serta perwira di jajaran Polres Pelalawan, Pimpinan Perusahaan, Kepala OPD, para Camat dan Manggala Api, di lakukukan dalam rangka pencegahan dari awal penanggulangan bencana karhutla agar kebakaran hutan di Pelalawan bisa sejak dini terdeteksi dan dapat di lakukan pencegahan.

Kemudian melihat masih adanya sejumlah korporasi mangkir dari undangan Rakor tersebut Bupati Pelalawan, M.Harris dihadapan peserta mengingatkan perusahaan yang mangkir/tidak hadir untuk cepat tanggap, katanya. Karena di rakor ini sudah di ingatkan dan menjadi catatan tersendiri, katanya.

Melihat kejadian tersebut Kapolres Pelalawan, AKBP M. Hasyim Risahondua langsung minta dicatat nama perusahaan yang mangkir tersebut.

"Ya memang jadi catatan bagi kita jangan sampai terjadi kejadian Karhutla di wilayahnya tidak diingatkan, dan perusahaan yang tak hadir berarti tak serius menangani Karhutla. Pemda hanya meminta komitmen perusahaan untuk mencegah karhutla di wilayahnya masing-masing," pungkas Kapolres.

Selanjutnya Bupati Harris menambahkan para camat agar segera menganggarkan di Anggaran Dana Desa (ADD) untuk penanggulangan Karhutla ini, dan apabila di temukan titik api segera lakukan pemadaman. Pentingnya menjaga situasi yang kondusif bagi daerah kita dari isu-isu yang tidak dapat di pertanggungjawabkan, kata Harris.

Selain itu, nanti team perlu melakukan koordinasi bersama BPBD Provinsi untuk bantuan water booming, pungkas Harris.

"Ya perlu kita sama-sama menjaga kondusifitas daerah ini agar jangan sampai Karhutla ini menjadi isu di tengah tahun politik sekarang dengan informasi dan berita yang tidak dapat di pertanggungjawabkan. Padahal Pelalawan hanya memiliki titik api menengah akan tetapi ini bisa menjadi Isu Nasional yang berdampak bagi kondusifitas daerah," tutup Harris. (*/gp.1)


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar