Keluarga Tidak mampu

Meysa Ramadani Bayi Kurang Mampu Menderita Penyakit Hirschsprung, Butuh Bantuan Ummat

Bayi Meysa Ramadani menderita Penyakit Hirschsprung, Butuh Bantuan Ummat

GARDAPOS.COM, ROKAN HILIR - "Sedekah merupakan ujud dari Syukur kepada Sang Pencipta berbagi saling melengkapi atas nikmat yang telah diberikan kepada Ummat yang benar benar membutuhkan (ns,red)".

Meysa Ramadani namanya, anak dari pasangan Jasri Ajidin dan Susilawati ini menderita "Hirschsprung" sejak lahir, dimana sempat dibawa ke RSUD Bagan Siapi-api selama 14 hari.

Bayi Meysa Ramadani saat ini masih berumur 120 hari, berasal dari desa Sungai Sialang Kecamatan Batu Hampar Kabupaten Rokan Hilir Riau. Ia menderita penyakit bawaan lahir yang tergolong langka yang mengakibatkan Meysa tidak dapat buang air besar (BAB) sejak dilahirkan.

Hirschsprung merupakan gangguan pada usus besar yang menyebabkan feses atau tinja terjebak di dalam usus. Terlihat usus terjulur keluar. Namun, keterbasan medis membuat Meysa harus dirujuk ke RSUD Kota Dumai.

Kemudian tak berlangsung lama penyakit yang diderita bayi Meysa kembali datang hingga harus dibawa berobat ke Kota Pekanbaru RSUD Arifin Ahmad. Pihak dokter RS akhirnya memutuskan agar Meysa dapat dilakukan rawat jalan.

Karena keterbatasan ekonomilah (orangtua Meysa,red) bayi Meysa Ramadani selama 2 bulan di kota Pekanbaru tidak terobati.

Sejak 2 bulan sebelumnya Keluarga telah berupaya meminta bantuan (Pemda,red) Dinas Sosial Kabupaten Rokan Hilir namun hingga kini diduga tak kunjung mendapat perhatian dan jawaban.

Diketahui pihak keluarga bayi Meysa masih berharap bantuan dan uluran tangan dari elemen masyarakat atau siapa pun yang berkenan untuk membantu biaya pengobatan Meysa.

"Jika ada yang bermurah hati untuk membantu meringankan biaya kata orang tua Meysa, bisa menghubunginya di HP 082384826707 atas nama Jasri Ajidin", ujar Heri Keluarga Jasri, Minggu (15/9/2019). ***


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar