Giam Siak Kecil

Pulihkan Hutan Pada Hari Penanaman Pohon Tahunan APP Sinar Mas Diikuti Komunitas Dalam Dan Luar Negeri

Komunitas dalam dan luar negeri ikuti hari penanaman pohon tahunan APP Sinar Mas di giam siak kecil-riau, Selasa (3/9).

GARDAPOS.COM, SIAK - Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas kembali berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia, International Tropical Timber Organization (ITTO), Belantara Foundation, perwakilan bisnis dari Jepang dan Indonesia, dan masyarakat setempat untuk menanam 10.000 bibit pohon, Selasa (3/9) di kawasan Giam Siak Kecil, Riau.

Para peserta menanami kembali hutan yang terdegradasi area seluas 20 hektar milik mitra pemasok APP Sinar Mas, PT Arara Abadi, yang berlokasi di Giam Siak Kecil dengan jenis bibit pohon lokal, seperti jelutong, dan berbagai pohon buah-buahan lokal. Penanaman spesies tanaman lokal ini nantinya akan membantu rehabilitasi kawasan tersebut, yang juga dikenal sebagai tempat tinggal habitat Harimau dan Gajah Sumatra.

Inisiatif penanaman pohon tahunan yang telah berjalan keenam kalinya ini merupakan salah satu wujud komitmen APP Sinar Mas untuk mendukung perlindungan dan restorasi hutan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan rekomendasi ahli ekologi tanaman dari Yokohama National University Jepang, Professor Akira Miyawaki. 

"Rekomendasi tersebut berikan pada kunjungannya ke area konservasi perusahaan tahun 2014 lalu, Miyawaki merekomendasikan penanaman spesies tumbuhan endemik demi mempercepat pemulihan hutan yang rusak. Sejak itu, 42.000 pohon dari berbagai spesies lokal telah ditanam di 87 hektar area konservasi," terang Mas Elim Stritaba.
 
Kemudian Direktur Sustainability and Stakeholder Engagement APP Sinar Mas Elim Sritaba mengatakan, “Restorasi dan konservasi hutan di Indonesia adalah bagian dari komitmen kami yang tertuang dalam Kebijakan Konservasi Hutan (FCP), dengan berkolaborasi bersama berbagai mitra, baik dari dalam maupun luar negeri seperti lewat kegiatan penanaman pohon ini dan kita dapat berkontribusi secara nyata terhadap Aksi Iklim, salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang dicanangkan oleh PBB,”
ungkapnya.

Masyarakat setempat juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dan akan membantu perusahaan untuk melindungi kawasan tersebut dari perambahan ilegal. Di masa depan, masyarakat ini juga akan mendapat manfaat dari hutan yang telah dipulihkan melalui produk-produk non-kayu seperti getah pohon dan buah.
 
Direktur Eksekutif Great Forest Wall Project Makoto Nikkawa mengatakan, “Inisiatif penanaman pohon ini akan memainkan sejumlah peran penting. Merehabilitasi dan melindungi hutan membantu perekonomian masyarakat setempat karena dapat menjaga dan menambah mata pencaharian mereka. Kegiatan seperti ini juga akan memiliki dampak positif secara global, yaitu membantu memerangi perubahan iklim dan merawat hubungan harmonis antara manusia dan lingkungan," ungkapnya. (*/rls)


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar