Tol Langit

Tercapai Misi Pemerintahan Jokowi Periode Pertama Satukan Indonesia Lewat Internet

Sumber gambar : ekon.go.id

GARDAPOS.COM, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebelum mengakhiri periode pertama masa jabatannya, dan sebelum jelang pelantikan periode keduanya pada, Minggu (20/10) ini dikutip dari ekon.go.id menyatakan telah berhasil mencapai misi pemerintah satukan Indonesia lewat internet.

Peresmian beroperasinya Proyek Palapa Ring pada Senin (14/10) lalu di Istana Negara, Jakarta oleh Presiden RI menandakan "Misi Pemerintah Satukan Indonesia Lewat Internet Tercapai." Proyek jaringan tulang punggung (backbone networks) serat optik sepanjang 12.128 kilometer ini dibangun oleh pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). 
 
Palapa Ring ini disebutkan terbagi dalam 3 (tiga) paket:
1. Paket Barat yang menghubungkan 5 kabupaten/kota layanan dan 7 kabupaten/kota interkoneksi di wilayah Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat.

2. Paket Tengah menghubungkan 17 kabupaten/kota layanan dan 10 kabupaten/kota interkoneksi di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Kalimantan Timur.

3. Paket Timur menghubungkan 35 kabupaten/kota layanan dan 16 kabupaten/kota interkoneksi yang meliputi wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua dan Papua Barat.
 
Indonesia merupakan negara yang besar dan sangat luas. Indonesia bagian timur adalah wilayah yang paling sulit dijangkau terutama dalam pengembangan infrastruktur telekomunikasi. Maka dari itu, Presiden Jokowi mengungkapkan rasa syukurnya dengan beroperasinya Palapa Ring yang menjangkau 514 kabupaten/kota se-Indonesia.
 
"Beberapa tahun lalu pemerintah menyadari adanya ketimpangan tajam antar daerah dalam hal konektivitas. Oleh karenanya, kami berkomitmen menuntaskan infrastruktur ‘tol langit’. Tidak hanya memajukan sektor ekonomi, tapi juga sosial, budaya dan politik kita,” ucap Presiden Joko Widodo saat menyampaikan sambutannya dalam Peresmian Palapa Ring.
 
Dalam laporannya kepada Presiden Jokowi, Menteri Kominfo Rudiantara menjelaskan bahwa Palapa Ring Paket Timur ini rencana awal selesainya yaitu pada akhir kuartal kedua 2019, namun kondisi geografis Papua tidak memungkinkan pembangunannya selesai tepat waktu. "Jadi, baru selesai Agustus kemarin," ungkapnya.
 
Menurut Rudiantara, konsep pembangunan Palapa Ring ini sudah direncanakan sejak 2005 lalu. Namun, ide ini baru bisa dieksekusi mulai 2015. “Palapa Ring ini seperti jalan tol untuk internet kecepatan tinggi. Dari pintu tol tadi, dibangun akses ke dalamnya oleh teman-teman operator telekomunikasi. Jadi mulai saat ini, Agustus kemarin, tidak ada yang tidak dihubungkan dengan jalan tol tadi,” katanya.
 
Dalam kesempatan tersebut turut digelar videoconference dari Istana Negara dengan para pejabat pemerintah daerah di Sorong (Papua Barat), Merauke (Papua), Rote Ndao (Nusa Tenggara Timur), Sabang (Nanggroe Aceh Darussalam), dan Penajam Paser Utara (Kalimantan Timur). Kegiatan ini menggunakan infrastruktur Palapa Ring yang telah selesai dibangun dan beroperasi, sehingga dapat menunjukkan hadirnya pemerataan infrastruktur telekomunikasi di seluruh Indonesia.
 
"Kepada Bapak Presiden terima kasih, bapak sudah kasih kami tol laut, bendungan begitu banyak, dan jalan. Sekarang kami dikasih lagi 'tol langit'. Jadi sebentar lagi kami di NTT, kami kenal lagi satu bayar. Dulu kami kenal pra bayar, pasca bayar, dan sekarang ada lagi free bayar," kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi saat menyapa Presiden Joko Widodo melalui videoconference dari Kabupaten Rote Ndao.
 
Selaras dengan ungkapan tersebut, apresiasi juga diungkapkan oleh Wakil Bupati Merauke Sularso yang menyampaikan syukurnya kepada Presiden Jokowi. "Kami menyampaikan terima kasih dengan peresmian Palapa Ring ini, jadi Kabupaten Merauke dan wilayah selatan Papua lainnya telah bisa berkomunikasi dengan baik, bertukar informasi, bahkan yang terpenting yang disampaikan Bapak Presiden, dapat memberikan informasi perkembangan tentang potensi daerah," ujar Sularso.
 
Infrastruktur “Tol Langit
 
Proyek Palapa Ring merupakan bagian dari Infrastruktur ‘Tol Langit’ yang menghubungkan 514 kota/kabupaten di Indonesia dengan jaringan serat optik. Palapa Ring hadir sebagai wujud dari kebijakan afirmatif pemerintah untuk menyediakan internet cepat dan mengurangi kesenjangan digital, khususnya di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) yang secara komersial tidak feasible untuk dibangun oleh penyelenggara telekomunikasi.
 
Proyek Palapa Ring dilaksanakan dengan dua skema, yaitu Skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Skema Non KPBU. PT Telkom telah mengintegrasikan backbone serat optik di 457 Kabupaten/Kota melalui skema Non KPBU. Sementara, Palapa Ring dengan skema KPBU dibangun oleh pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo, dan ini menghubungkan jaringan sepanjang 12.128 kilometer di 57 kabupaten/kota dan 11 provinsi.
 
Palapa Ring juga merupakan proyek KPBU pertama dalam sektor telekomunikasi yang menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau Availability Payment (AP). Skema AP diprakarsai oleh Kementerian Keuangan yang sumber dananya berasal dari Dana Kontribusi Universal Service Obligation (USO) sebesar 1,25% pendapatan penyelenggara telekomunikasi di Indonesia yang dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU BAKTI).
 
Pemerataan Layanan Telekomunikasi
 
Kehadiran Palapa Ring merupakan salah satu bentuk implementasi Nawacita ke-3, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dalam kerangka negara kesatuan, dalam bentuk upaya pemerataan layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia. Palapa Ring juga akan memastikan ketersediaan internet cepat untuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan menghubungkan masyarakat Indonesia secara adil dan merata (Indonesia-sentris) kepada kesempatan-kesempatan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.
 
Palapa Ring secara bertahap akan memeratakan kecepatan internet di seluruh Indonesia, dengan disparitas harga yang semakin kecil antara wilayah di Jawa dengan di luar pulau Jawa. Palapa Ring nantinya akan dilengkapi dengan Proyek Satelit Multifungsi SATRIA yang dirancang untuk menjangkau 150 ribu titik di daerah pelosok yang tidak terjangkau kabel serat optik dari Palapa Ring. Bila semua telah diintegrasikan, akan tercipta tarif internet satu harga di seluruh wilayah Indonesia.
 
Konektivitas telekomunikasi nasional merupakan prasyarat untuk mendorong inklusi keuangan dan meningkatkan pertumbuhan, termasuk perbaikan iklim bisnis dan investasi di Indonesia. Tidak hanya itu, internet cepat akan mengakselerasi digitalisasi di sektor pendidikan, kesehatan, serta kesejahteraan sosial, termasuk jaminan sosial.***


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar