Lingkungan

Kritik Pemda Kampar Terkait Ruas Jalan IV Koto Setingkai Kampar Kiri Rusak Parah, Tokoh KKH Rusdinur SH MH: Harusnya Pemimpin Jeli!

Ket gbr: Ini ruas jalan batu sasak kecamatan kampar kiri hulu setelah melewati desa tanjungkarang, kondisi jalan hancur total, masih belum tersentuh aspal/base. (Foto dok warga).

GARDAPOS.COM, KAMPAR - Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Kampar yakni; dinas PUPR pada akhir tahun 2023 lalu mendapat sorotan warga, diduga tidak serius dan lalai dalam menanggapi keluhan terkait rusak parah kondisi ruas jalan IV koto setingkai (lubuk agung) menuju desa sungai sarik yang tak kunjung diperhatikan.

Ruas jalan kabupaten ini sudah 2 bulan rusak parah, dilansir dari kabarlah com (27/12); saat ini sudah banyak titik yang rusak, yang paling parah ada sekitar 5 atau 6 titik ruas jalan, yang digenangi air sampai di tengah – tengah perkampungan seperti kubangan kerbau, ungkap Putra Rahmad ilahi, Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Desa Sungai Sarik (IPMDS).

Selain itu reaksi keras juga datang dari salah satu tokoh muda dan putra terbaik Kampar Kiri Hulu (KKH) Rusdinur SH MH yang lama malang melintang di tanah jawa, Selasa (2/1/2024) menurutnya kedepan harus lebih lantang lagi untuk mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan terutama jalan yang selama ini tidak diperdulikan dan seperti di anak tirikan oleh kabupaten kampar dan Provinsi Riau, ujarnya.

Perasaan iri merasuk dalam pikiran dan hati kami sebagai anak jati diri KKH dan dengan rasa penasaran kenapa tol bisa terbangun dengan megah  sementara masyarakat yang berada disepanjang ruas tol menikmati jalan yang rusak!?

Masyarakat yang berada di desa sungai sarik yang ingin menikmati mulusnya jalan tol harus berusaha dulu mengelilingi dengan melewati ruas jalan yang rusak parah, padahal dengan melewati akses jalan kabupaten yang sudah ada seperti menuju desa balung hanya tinggal sejauh 3.5 Km, lebih parah lagi kondisinya jangankan dilalui dengan roda 4, kendaraan roda 2 pun sulit melewatinya.

"Ini namanya, ketidakmerataan dan ketimpangan kebijakan pembangunan, muo awak dukung samo samo menyuarakan kondisi jalan awak, kondisi jalan iko jika baik tentu akan lebih memudahkan awak menuju desa tetangga lain, setahu ambo jalan di sungai sarik itu bisa tembus menuju desa siabu sehinggo akses ke ibukota kabupaten semakin dokek dan jalan iko pun bisa tembus ke desa balung sehingga langsung dapek dengan mudah menuju ruas jalan tol sumbar yang pintunyo kini di desa tanjung alai tanpa harus mengeliling", ajak Rusdinur untuk warga kampar kiri dalam dialek daerahnya kepada gardapos (28/12).

Kemudian lanjutnya harapan awak tentunya semua disindir dan diberitahu, harusnya pemimpin itu yang lebih jeli untuk meninjau langsung ke desa desa, perkuat pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan terutama jalan, ujar Rusdinur.

Sebelumnya disebutkan Putra Rahmad ilahi, konon cerita dari mulut ke mulut ada yang menyampaikan salah satu dari instansi terkait dinas PUPR Kampar, dan dari ruang lingkup Pemkab Kampar, katanya dengan anggaran Inpres APBN akan di kerjakan pada tahun 2023 ini, untuk ruas jalan IV koto setingkai (lubuk agung), menuju desa sungai sarik, "nyatanya nihil! hanya omong kosong saja.!" Dan katanya lagi akan di kerjakan kembali pada tahun 2024, padahal kami sudah melihat patok batas jalan pun sudah terpasang, nyatanya hanya pemanis saja, ungkap Putra Rahmad.

"Kami berharap khususnya kepada bapak Pj Bupati Kampar yang baru dilantik, bapak H. Hambali, SE., MH beserta Kepala Dinas PUPR Kampar Bapak Afdal mohon kiranya hal ini di tanggapi dengan serius, jangan sampai patok tersebut rapuh, dan jangan sampai tidak jadi diperbaiki pada tahun 2024 Ini." katanya.

Senada dengan Putra, keluhan juga disampaikan Redo Antoni Sandra, SE selaku tokoh pemuda Rantau Kampar Kiri Jalur Kuning, pemerintah (PJ Bupati) melalui dinas PUPR Kampar jangan tidur, ketika ada masyarakat ataupun rakyat terlunta – lunta dan mengeluh terkait dengan persoalan yang sekian lama belum terselesaikan sampai saat ini.

Untuk saat ini perbaikan jalan hanya di lakukan swadaya oleh masyarakat dengan cara bergotong royong untuk memperbaiki ruas jalan yang rusak, ini pun tidak akan bertahan lama.

"Mari selesai kan tugas anda, jangan sampai masyarakat nanti, mati kelaparan dengan kondisi ruas jalan seperti ini, tahun silih berganti tapi ruas jalan tetap seperti ini saja, belum ada perubahan sama sekali. Sudah 3 kali pergantian Pj Bupati Kampar, harapannya dapat terselesaikan dan teratasi," tegas Redo.

Kami juga minta kepada Gubernur Riau dengan sisa – sisa masa jabatan bisa mendongkrak terkait permasalahan infrastruktur jalan ini, mohon kiranya ini di tindak lanjuti secepatnya, karena akses jalan ini menjadi salah satu urat nadi perekonomian masyarakat, jikalau urat nadi terputus, maka dipastikan roda perekonomian masyarakat terhambat,” ujar Redo Antoni.


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar