Politik

Paslon Prabowo - Yusril Lebih 'Menjual' Daripada Dengan Gibran Atau Dengan Bacawapres Lainnya

(foto.net)

GARDAPOS.COM - Oktober, bulan ini pendaftaran Paslon Presiden - Wakil Presiden akan segera dibuka. Sayangnya, sampai saat ini, baru pasangan Anies - Cak Imin (Amin) yang tampak lebih definitif. Sementara sosok Bacawapres bagi Ganjar dan Prabowo belum ada nama mengerucut secara spesifik. Padahal, negeri ini mempunyai banyak sosok yang mumpuni menjadi Bacawapres untuk Ganjar maupun buat Prabowo.

Jika kita melihat secara jujur, ada salah satu sosok yang memiliki kapabilitas, profesionalitas, leadership, manajerial, pengalaman pengelolaan pemerintahan dan sebagainya, yaitu Yusril Ihza Mahendra.

Muncul pertanyaan kritikal, Yusril Ihza Mahendra cocoknya mendampingi Ganjar atau Prabowo? Menurut hemat saya, Yusril Ihza Mahendra sangat tepat berpasangan dengan Prabowo. Pasangan Prabowo Yusril lebih "menjual" pada Pilpres 2024 daripada dengan Gibran atau dengan Bacawapres lainnya. Mengapa?

Setidaknya ada tujuh alasan utama yang baik buat Prabowo berpasangan dengan Yusril Ihza Mahendra pada Pemilu 2024.

Pertama, Yusril Ihza Mahendra punya magnit elektoral yang sangat bagus, utamanya dari luar Pulau Jawa. Ini tentu modal elektoral bagi Prabowo memenangkan pertarungan pada Pilpres 2024 yang akan datang.

Kedua, Yusril Ihza Mahendra mempunyai relasional yang sangat dekat dengan tokoh agama dan komunitas religius yang penganutnya mayoritas di negeri ini. Tentu ini juga merupakan modal politik elektoral  pada Pilpres 2024.

Ketiga, Yusril Ihza Mahendra sangat dikenal masyarakat luas secara nasional karena ketokohannya.

Keempat, Yusril Ihza Mahendra juga dikenal sebagai guru besar hukum yang kredibel dan pengacara kawakan. Kasus yang dibela selalu mendapat sorotan dan dukungan positif dari berbagai kalangan di tengah masyarakat.

Kelima, pandangan profesor hukum ini acapkali mendobrak kebuntuan hukum di ruang publik. Ia selalu memberikan melontarkan ide dan gagasan hukum serta menawarkan solusi hukum dalam suatu diskusi  atau dialog.

Keenam, Yusril Ihza Mahendra menjadi pasangan bagi Prabowo untuk menawarkan kedaulatan hukum di tanah air. Sebab, sampai saat ini, penanganan hukum di negeri kita masih jauh dari harapan mayoritas rakyat Indonesia.

Ketujuh, Ketua Umum Partai Bulan Bintang yang juga salah satu partai pengusung Prabowo ini, sangat rendah hati dan tidak krasak-krusuk. Ia malah memosisikan dirinya sebagai cawapres alternatif, jika terjadi 'deadlock' di koalisi Prabowo. Sebab, di koalisi ini bisa saja terjadi  kekuatan tarik-menarik dengan muatan politik sektoral masing-masing partai. Padahal sebenarnya, menurut hemat saya,  Yusril Ihza Mahendra punya kompetensi untuk Bacapres.

Sebagai informasi sampai saat ini, Prabowo dengan Koalisi Indonesia Maju diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, dan Partai Garuda.

 

Penulis: Dr. Emrus Sihombing, Komunikolog Indonesia


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar