Tujuan aplikasi ini adalah untuk mengantisipasi lonjakan gelombang ketiga penyebaran Virus Corona dengan mengutamakan pergerakan para petugas tracing di lapangan. Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto usai launching aplikasi BSR di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Peluncuran aplikasi canggih “Bersama Selamatkan Riau” (BSR) tersebut dilakukan langsung oleh Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi bersama Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul serta dihadiri juga oleh jajaran Forkopimda Pemkab Kepulauan Meranti, dengan mengambil lokasi launching di gedung hijau perkantoran Bupati.
Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi mengungkapkan, aplikasi BSR bertujuan memastikan masyarakat di Riau yang terkonfirmasi Covid-19 dapat tertangani dengan optimal, mulai dari validasi data, verifikasi, pemberian obat hingga evakuasi ke rumah sakit dan tempat isolasi terpusat. Semuanya ditangani maksimal dan mendetail, agar Covid-19 tidak menular luas terutama di klaster keluarga yang menjadi kontak erat.
"Ini juga salah satunya agar memudahkan kita semua menjalankan tugas, mencegah penularan Covid-19 pada saudara-saudara kita. Warning gelombang ketiga penyebaran Covid-19 yang kita harap dapat dicegah di Riau, selain dengan percepatan vaksin yang terus berjalan. Dengan aplikasi BSR, petugas yang melakukan tracing dapat lebih mudah dalam memverifikasi, sehingga lebih valid," ungkap mantan Direktur Cyber Bareskrim tersebut.
Agung menegaskan, aplikasi tersebut merupakan wujud dari kerja keras serta sebagai bukti bahwa negara hadir untuk masyarakat dalam pencegahan dan penanganan Covid-19. Agung menginginkan angka kematian di Riau akibat terpapar Corona bisa ditekan, dan masyarakat mendapat pelayanan kesehatan optimal, melalui aplikasi BSR yang diluncurkan.
Selain di Kabupaten Kepulauan Meranti, Aplikasi BSR juga telah difungsikan diseluruh kabupaten yang tersebar di Riau, melalui jejaring Polres yang ada.
Jenderal bintang dua yang banyak inovasi tersebut menguraikan, ada sekitar 1.800 tracer dari jajarannya ditugasi untuk melayani masyarakat.
"Dengan demikian kita berharap aplikasi ini berkontribusi besar menekan angka penularan,” terangnya.
Adapun sistem kerja Aplikasi BSR adalah informasi yang terintegrasi, dengan memproses data dari pusat, terhadap masyarakat yang terkonfirmasi Covid. Data itu pula yang kemudian ditindaklanjuti oleh petugas (Tracer) diwilayahnya masing-masing, dengan tujuan validasi. Petugas Tracer lalu melaporkan kembali menggunakan aplikasi BSR ini secara detail, mengenai penindakan yang sudah dilakukan. Melalui laporan ini pula tindak lanjutan bisa diambil, agar penanganan terhadap orang yang terkonfirmasi jadi optimal.
Menariknya, para tracer juga mendapat kompensasi yang bersumber dari anggaran Mabes Polri melalui Polda Riau, tergantung dari setiap orang yang ditindak lanjuti para tracer. Bahkan kompensasi diterima langsung ke tangan mereka, yang juga disalurkan melalui Aplikasi BSR.
Irjen Agung mengatakan, evaluasi akan terus dilakukan dalam penerapan Aplikasi BSR ini, bertujuan agar lebih optimal pemungsiannya.
"Kita akan lihat dan mungkin melakukan evaluasi, mana yang perlu ditingkatkan. Kami harap dengan aplikasi ini dapat membantu meringankan tugas dalam penanganan Covid diseluruh wilayah yang ada di Riau," singkat Irjen Agung.
Peluncuran Aplikasi BSR ini, disambut positif oleh Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil. Kata Adil, dengan inovasi teknologi yang terintegrasi akan mempermudah penanganan yang dilakukan petugas di lapangan. Ini juga tentunya memaksimalkan koordinasi anggota Polri dan tenaga kesehatan.
"Ini merupakan inovasi teknologi yang terintegrasi. Semoga aplikasi bisa memudahkan koordinasi seluruh anggota polri dengan tenaga kesehatan sehingga dapat menangani dan memutus penyebaran covid di Kepulauan Meranti. Pokoknya mantap," ujar Adil.[]
Tulis Komentar