Nasional

Mengapa Jubir Presiden Harus Seorang Komunikolog?

Oleh: DR. Emrus Sihombing, Komunikolog Indonesia


GARDAPOS.COM, JAKARTA - Jabatan Jubir Presiden (Jubir) akan kosong. Sebab, Jubir tersebut tidak lama lagi tampaknya akan menduduki jabatan baru, sebagai dubes.

Siapa sosok pengganti Jubir? Jubir sejatinya dari seorang komunikolog (S1, S2 dan S3 bidang komunikasi) sehingga ia memiliki kompetensi dan kemampuan mengelola (manajemen) komunikasi publik  yang lebih baik, yaitu berlandaskan konsep, teori dan tak kalah pentingnya mengedepankan etika, moral dan komunikasi yang humanis untuk membangun komunikasi beradab di ruang publik.. 

Misalnya, pilihan diksi dari seorang Jubir, jangan sampai menimbulkan polemik yang tidak produktif, seperti menyebut sesuatu diksi yang tidak pantas disampaikan ke ruang publik. Sebab, salah satu fungsi Jubir adalah membangun komunikasi keberadaban. Karena itu, lontaran pesan komunikasi dari seorang Jubir harus  asertif.

Selain itu, sosok Jubir ke depan, juga yang acap kali berada dan senantiasa menjadi rujukan berbagai media massa dan selalu eksis di ruang publik.

Oleh karena itu, dipastikan Jubir itu harus  mampu memperbaiki dan mengelola manajemen komunikasi publik pemerintah, serta bagian dari solusi polemik sosial, bukan malah menimbulkan masalah sosial di ruang publik.[]


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar