PT RAPP Diduga Telah Melecehkan Marwah Pemda (Bupati) Kabupaten Pelalawan

Diduga Aksi Protes Masyarakat ke PT RAPP, PT APR dan APY di Pelalawan Terus Berlanjut

Pertemuan Lintas RT, RW se Pkl Kerinci Vs PT RAPP terkait bau busuk limbah, Kamis (12/3/2020) di gedung daerah komplek bhakti praja, Kab. Pelalawan, Riau Deadlock.

GARDAPOS.COM, PELALAWAN - Gelombang aksi protes masyarakat terhadap APRIL Group di Pelalawan diduga terus berlanjut hingga terjadi pertemuan Lintas RT RW se Pangkalan Kerinci dengan PT RAPP, dilansir dari Suaraburuhnews.com, Kamis (12/3/2020) yang dimediasi Pemkab Pelalawan di gedung daerah komplek Bhakti Praja berujung "deadlock".

Ratusan RT dan RW akhirnya meninggalkan pimpinan rapat Sekda Pelalawan HT Mukhlis, Kapolsek Pangkalan Kerinci, Camat Pangkalan Kerinci dan perwakilan PT RAPP Wan Mohammad Jakh Anza, dan Mabrur AR di aula gedung daerah.

“Saya rasa sebaiknya pertemuan ini dibubarkan saja, karena yang kita sepakati untuk hadir, Direktur PT RAPP juga tidak datang,” kata AI salah seorang RT di Kerinci Kota.

“Terkait tuntutan kami sebaiknya di depan Direktur PT RAPP kita sampaikan,” lanjut Al.

“Sebelum pertemuan ini kami sudah lakukan pertemuan dengan Pak Camat Pangkalan Kerinci dan Bupati Pelalawan. Dalam pertemuan dengan mereka kami sudah sepakat agar tuntutan kami disampaikan ke Direktur PT RAPP. Nyatanya sekarang tak hadir,” ungkap SP salah seorang RW di Kerinci Kota.

Dari penelusuran gardapos sebelum pertemuan tersebut diketahui pemicu deadlock akan terjadi apabila kedua orang perwakilan PT RAPP yang dimaksud dalam isi tuntutan tidak bisa dihadirkan maka pertemuan akan berujung aksi all-out.

Berikut salinan tuntutan Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) dan Kepala Lingkungan (KL) Se- Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau terhadap PT RAPP yang katanya akan direskedul ulang.

Kami forum RT, RW dan Kepala Lingkungan Se-Kecamatan Pangkalan Kerinci mewakili seluruh masyarakat Pangkalan Kerinci merasa terganggu dan merasa tidak nyaman akibat bau busuk (limbah, red) yang terjadi semenjak kunjungan Presiden Jokowi (Jumat, 20/2/20, red) untuk meresmikan Pabrik Rayon PT APR, dan berdasarkan hasil pertemuan kami dengan Bapak Bupati Pelalawan, dengan ini menuntut pihak perusahaan APRIL Group (RAPP, APR dan APY),

1. Kami ingin minta penjelasan dan ingin berdialog secara langsung dengan pimpinan perusahaan yang terhormat Bapak M Ali Sabri Nasution, dan Edward Ginting karena selama ini kami melihat jika ada pihak yang bersinggungan dengan perusahaan, kami melihat pihak perusahaan selalu menanggapi hanya dengan mengirimkan orang-orang yang hanya dapat menampung keluhan masyarakat dan "TIDAK DAPAT MENGAMBIL KEPUTUSAN serta terkesan MENINA BOBOKKAN" setiap tuntutan atas keluhan yang disampaikan dan saat ini kami ingin melihat keseriusan pihak perusahaan dalam menyikapi tuntutan kami saat ini,

2. Atas keluhan dari masyarakat Pangkalan Kerinci, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan dengan ini kami mendesak agar APRIL Group yaitu PT RAPP, PT APR, dan APY dapat menghilangkan Bau Busuk yang sangat menyengat yang sangat mengganggu pernafasan dan kesehatan masyarakat Pangkalan Kerinci paling lambat sebelum bulan Suci Ramadhan dapat dibuktikan dan kami minta untuk dibuatkan komitmen secara tertulis dan di tanda tangani oleh top manajemen (Bpk ALI SABRI dan EDWAR GINTING),

3. Agar APRIL Group (RAPP, APR, dan APY) dapat memasang alat Pendeteksi Pencemaran udara yang sesuai standar seperti yang ada di kota Pekanbaru agar dipasang di Pusat Kota Pangkalan Kerinci,

4. Meminta kepada Perusahaan agar dapat menyediakan Cek Up Kesehatan 1 x sebulan secara Gratis kepada masyarakat Pangkalan Kerinci,

5. Mengutamakan Tenaga Kerja Lokal atau tempatan Kabupaten Pelalawan agar dapat melibatkan RT, RW setempat. Sebab banyak Sarjana S1, S2, dan tamatan SMA yang belum bekerja mengakibatkan tingkat pengangguran sangat tinggi,

6. Sebagai mana yang disampaikan Bupati Pelalawan (H.M Harris, red) pada saat
pihak APRIL Group ingin menanamkan investasi di pelalawan pihak APRIL Group menjanjikan peluang tenaga kerja sebanyak lebkur 1.800 orang, untuk itu kami mempertanyakan tindak lanjutnya seperti apa? Dan persentasenya seperti apa? Apakah tenaga kerja yang dijanjikan itu sudah sesuai?

7. Kami meminta agar perusahaan memprioritaskan Pendidikan untuk Putra Putri Daerah bukan anak-anak Karyawan,

8. Kami meminta agar Perusahaan Tertutup membuat NPWP daerah sehingga tidak hanya limbah dan bau busuknya saja yang kami terima, namun juga ada pajak yang dapat diperoleh oleh daerah,

9. Perusahaan dan Pihak-pihak yang ada didalam Perusahaan Tertutup (PT RAPP) harus bisa menjaga "Marwah Pemda" (BUPATI) Kabupaten Pelalawan, kami tidak mau Pemimpin kami dilecehkan seperti pada saat peresmian PT APR yang mana pada saat Peresmian PT APR tersebut Bupati tidak dilibatkan secara langsung maka dengan ini kami miminta agar perusahaan meminta MAAF secara langsung melalui Media Cetak dan Media Elektronik,

10. Kami juga meminta kepada Pihak Perusahaan agar dapat menjaga dan memberikan Hak-Hak dari karyawan tidak memberhentikan karyawan secara sepihak, memberikan pesangon sesuai lama bekerja,

11. Kami minta semua tuntutan ini dipenuhi dan pihak perusahaan dapat membuat komitmen dan ditandatangani oleh Top Manajemen dan apabila tuntutan diatas tidak dipenuhi kami akan melaksanakan aksi unjuk rasa untuk menyampaikan tuntutan kami ke Pemerintah Pusat. (*/gp.1)

Pangkalan Kerinci, 12 Maret 2020

FORUM RT/RW SE-KECAMATAN PANGKALAN KERINCI
Ketua, Asiruddin,
Sekretaris, M.Jais, dan
Juru Bicara, H.M Rusli.


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar