Nasional

Perluasan Akses Pasar Perkebunan Ke Afrika Selatan Dan Timur

Foto.Istimewa ditjenbun.pertanian.go.id

GARDAPOS.COM, JAKARTA - Indonesia berpeluang melakukan perluasan pasar ekspor komoditas perkebunan ke Afrika Selatan dan Afrika Timur dengan memanfaatkan kerjasama PTA dengan Djibouti dan Mauritius sebagai Hub Perdagangan utamanya ekspor CPO, Kelapa (CCO), kakao dan rempah.

Sebelum perundingan PTA RI-Djibouti-Mauritius yang akan dilaksanakan disela penyelenggaraan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) di Bali, 20-21 Agustus 2019, Dirjen Hukum & Perjanjian Inernasional, Kemenlu mengadakan FGD dengan lintas K/L terkait peluang penetrasi ekspor komoditas perkebunan ke pasar Afrika melalui PTA RI-Djibouti-Mauritius.

Sebagaimana data Ditjen. Perkebunan bahwa selama tahun 2018, ekspor RI ke Mauritius sebesar 9,29 juta ton (nilai ekspor USD 6,74 juta) yang didominasi sawit/CPO, kelapa/CCO, kakao bubuk dan rempah (pala, lada, cengkeh, kayu manis, ketumbar dan panili) dan ekspor RI ke Djibouti di dominasi oleh sawit/CPO sebesar 204,35 juta ton dengan nilai ekspor USD 146,91 juta.

Melalui perundingan PTA ini, diharapkan perluasan pasar untuk komoditas perkebunan ke pasar Afrika baik melalui direct ekspor maupun dengan pemanfaatan sebagai Hub perdagangan ke Afrika Selatan, Madagaskar, Mozambique (Hub Mauritius) dan ke Afrika Timur (Hub Djibouti). ***


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar