GARDAPOS.COM, PELALAWAN - Penanggulangan kemiskinan merupakan suatu hal yang penting memperoleh perhatian lebih, karena kemiskinan berdampak pada turunnya kualitas hidup masyarakat yang dapat berakibat pada meningkatnya beban sosial ekonomi, rendahnya partisipasi masyarakat, memburuknya kepercayaan terhadap pemerintah, dan menurunnya mutu generasi yang akan datang.
Dengan demikian, penanggulangan kemiskinan adalah inti dari permasalahan pembangunan dan tujuan utama dari kebijakan pembangunan di banyak daerah.
Kepala BPS Riau Asep Haryadi, melalui Statistis Mujiono SE dilansir dari kanalsumatera (9/9/2024) menyampaikan, bahwa 'Data Statistik Provinsi Riau' yang dikeluarkan untuk Tahun 2024 merupakan data real yang didapat melalui serangkaian pengambilan sampel data lapangan apa adanya. BPS dalam menentukan standar kemiskinan yaitu pengeluaran kurang lebih 600.000.
"Kita bertugas membaca data di lapangan. Nanti data ini kita rilis dan ekspose dan dapat dijadikan pijakan bagaimana kepala daerah mengambil kebijakan." Pungkasnya.
Ketika ditanya apa penyebab angka kemiskinan tidak menurun malah naik, apakah karena data tersebut tidak dipakai oleh pemerintah daerah? Menurut Mujiono, banyak alasan.
"Ya, patut diduga alasannya karena pemerintah daerah tidak menjadikan data yang dirilis oleh BPS sebagai pijakan dalam membuat program." ungkap Mujiono.
Lanjut kemudian disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau yang telah mengeluarkan rilis resmi statistik resmi Provinsi Riau Tahun 2024 yang menarik dinanti yaitu seberapa besar penurunan dan kenaikan angka kemiskinan suatu daerah. Dari data statistik yang dirilis pada 16 Agustus 2024 lalu menyatakan bahwa secara umum angka kemiskinan di Riau mengalami kenaikan dari 485.600 jiwa pada Tahun 2023 menjadi 492.250 jiwa pada Tahun 2024. Mengalami kenaikan angka kemiskinan sebesar 6.590 jiwa.
Disebutkan lagi, bahwa daerah yang mengalami kenaikan angka kemiskinan tertinggi adalah Kabupaten Pelalawan dengan peningkatan dari 45.300 jiwa di Tahun 2023 menjadi 49.200 jiwa di Tahun 2024. Mengalami kenaikan sebesar 3.900 jiwa.
Sementara yang mengalami penurunan angka kemiskinan tertinggi yaitu Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) sebesar 540 jiwa.*
[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]
Tulis Komentar