Korupsi

Tersangka Baru, HNW dan SPB Kasus Tipidkor Penimbunan Lahan Lokasi MTQ Tingkat Provinsi Riau Tahun 2020 Ditahan Kejaksaan Pelalawan

Tersangka baru HNW dan SPB ditahan Kejari Pelalawan, Selasa (12/7).

GARDAPOS.COM, PELALAWAN - Kejaksaan Negeri Pelalawan kembali melakukan penetapan 2 (dua) orang tersangka dalam penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi kegiatan paket 5 (lima) penimbunan lahan lokasi MTQ Tingkat Provinsi Riau di Pangkalan Kerinci Tahun 2020 pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Pelalawan yang mana sebelumnya tim penyidik pada hari Kamis 30 Juni 2022 yang lalu sudah menetapkan 2 (dua) orang tersangka yaitu TRM selaku PPK dan JN
selaku PPTK, sehingga sudah 4 (empat) orang sudah ditetapkan tersangka dalam penyidikan 
perkara ini.

Demikian Kajari Pelalawan, Silpia Rosalina melalui siaran pers kepada wartawan, Selasa (12/7/2022) menyebutkan, penetapan tersangka HNW selaku Direktur Utama PT. Suprita Indoperkasa dan SPB
selaku Supervisi Engineering dari CV. Althis Konsultan berdasarkan hasil dari pengembangan 
penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi kegiatan paket 5 (lima) penimbunan lahan lokasi MTQ tingkat Provinsi Riau di Pangkalan Kerinci Tahun 2020 pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pelalawan, pada hari ini (12/7) kedua tersangka dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan sehingga berdasarkan hasil kesimpulan tim penyidik, HNW dan 
SPB ditetapkan menjadi tersangka.

Kedua tersangka, HNW dan SPB disangka melanggar pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana Subsidair Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

Lanjut disebutkan, terkait kerugian negara yang timbul dari dugaan tindak pidana korupsi ini berdasarkan penghitungan ahli sebesar Rp. 1.831.016.262,66 (satu milyar delapan ratus tiga puluh satu juta enam belas ribu dua ratus enam puluh dua rupiah dan enam puluh enam sen).

Kemudian terhadap kedua tersangka HNW dan SPB berdasarkan pertimbangan tim penyidik dari ketentuan pasal 21 KUHap, kami lakukan penahanan selama 20
(dua puluh) hari kedepan di rumah tahanan negara di Pekanbaru, jelas Silpia.*


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar