Pendidikan

KEUTAMAAN HARI RAYA

gbr.net (Istimewa).

GARDAPOS.COM - Menukil dari bukunya "Imam al Ghazali, Dibalik Ketajaman Mata Hati", terkait keutamaan hari raya dijelaskan, bahwa hari permulaan bulan Syawal dan hari tanggal ke sepuluh dari bulan Dzulhijjah disebut Id (hari raya), karena orang-orang mukmin kembali taat pada Allah Swt, yakni orang-orang mukmin menunaikan dua buah kewajiban berupa puasa Ramadhan dan ibadah haji. Juga karena orang-orang mukmin taat kepada Rasulullah Saw., yang tidak lain adalah puasa enam hari di dalam Syawal dan bersiap-siap untuk berziarah pada Nabi Muhammad Saw, juga karena berulangnya hal itu setiap tahun. Disamping itu karena banyaknya kebiasaan-kebiasaan Allah, di bulan itu dengan kebaikan dan karena kembalinya kegembiraan.

Pertama-tama hari raya yang disalatkan oleh Rasulullah Saw adalah hari raya Idul-Fitri dalam tahun dua Hijrah dan beliau tidak pernah meninggalkannya.Jadi, dia adalah sunat yang dikukuhkan. Abu Hurairah ra. berkata, "Hiasilah hari raya-hari rayamu dengan membaca takbir."

Nabi Muhammad Saw. bersabda, "Barangsiapa yang membaca 'Subhanallah wa bi hamdihi' pada hari raya sebanyak tiga ratus kali dan menghadiahkannya untuk orang-orang muslimin yang telah mati, maka masuklah dalam setiap kubur seribu macam nur dan Allah akan menjadikan kuburnya kelak kalau dia mati seribu nur pula."

Wahb bin Munabih ra. berkata, sesungguhnya iblis memekik pada setiap hari raya. Lalu anak buah iblis berkumpul mengerumuninya dan bertanya, "Hai tuan kami, apakah yang menyebabkan kemarahanmu?" Dia berkata, "Sesungguhnya Allah Swt benar-benar telah mengampuni umat Muhammad Saw pada hari ini. Maka kamu harus menyibukkannya dengan segala macam kelezatan dan kesenangan nafsu."

Wahb juga berkata, sesungguhnya Allah Swt telah menciptakan surga pada hari raya Idul Fitri, memilih Jibril menurunkan wahyu, dan menerima tobat tukang sihir-tukang sihir Fir'aun juga pada hari raya Idul Fitri.

Nabi Muhammad Saw. bersabda, "Barangsiapa yang berdiri beribadah pada malam hari raya dengan mencari pahala, maka hatinya tidak akan mati di mana pada hari itu hati-hati ini pada
mati
."

(Diceritakan), bahwa sesungguhnya Umar pernah melihat putranya, pada hari raya, sedang memakai baju yang usang.

Umar menangis sehingga putranya bertanya, "Apa yang membuatmu menangis?" Umar berkata, "Hai anakku, aku khawatir kalau hatimu menjadi susah, di hari raya ini apabila anak-anak melihatmu memakai baju usang ini."

Putranya berkata, "Sesungguhnya hanya hati orang yang kehilangan ridha Allah yang merasa bersedih atau orang yang berani kepada ibu atau bapaknya. Dan sesungguhnya aku benar-benar mengharap ridha Allah berkat ridha-Mu padaku."

Umar menangis dan mendekapnya serta mendoakan mudah-mudahan Allah meridhai. Alangkah bagusnya ucapan orang yang berkata:(Mereka berkata), "Besok pagi adalah hari raya, apa yang kau pakai, Aku menjawab, "Pakaian bekas, dia menghalau pengabdiannya kepada beberapa teguk minuman. Kefakiran dan kesabaran adalah dua pakaian yang di antaranya terdapat hati yang melihat Tuhannya dalam beberapa hari raya dan beberapa Jumat. Hari raya adalah suatu perkumpulan sedih kalau kamu tidak ada wahai angan-anganku, dan hari raya sebuah pemandangan dan pendengaran kalau kamu berada."

Apabila datang hari raya Idul Fitri, maka Allah mengutus malaikat-malaikat. Mereka turun dan berdiri di mulut-mulut jalan. Mereka lalu memanggil-manggil dengan sebuah suara yang dapat didengar makhluk-makhluk Allah, kecuali Jin dan manusia.

Mereka berkata, "Wahai umat Muhammad, keluarlah menuju panggilan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dia akan memberikan pemberian yang agung dan mengampuni dosa yang besar." Lalu apabila mereka muncul pada tempat-tempat salatnya, Allah berfirman kepada malaikat-malaikat-Nya, "Apakah balasan buruh apabila dia telah menyelesaikan pekerjaannya?" Mereka berkata, "Balasannya adalah dipenuhi upahnya."

Allah Swt. berfirman lagi, "Aku persaksikan kepada kamu, bahwa sesungguhnya Aku benar-benar telah menjadikan ridha dan ampunan-Ku sebagai pahala mereka."


Sumber: Imam al Ghazali, Dibalik Ketajaman Mata Hati, Bab 43, hal. 493.


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar