Korupsi

Dimasa Covid-19 Pasang Baru kWH PLN Di Dusun Bukit Kesuma Harganya Setinggi Pucuk Pohon Akasia Dan Sawit

Ilustrasi.

GARDAPOS.COM, PELALAWAN - Permasalahan pasang baru KWH PLN di Dusun Bukit Kusuma terungkap harganya selangit, hal tersebut menjadi sorotan publik, selain permasalahan wilayah yang diduga masih belum tuntas kedudukannya dalam RTRW Kabupaten Pelalawan juga ditambah persoalan meroketnya harga pasang baru KWH listrik.

Sebagaimana dilansir dari kompaspos.com, Selasa (26/1/2021) Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 380 volt dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 220 volt berikut Trafo (material) sudah selesai dilaksanakan pekerjaannya oleh pihak PT PLN (Persero). Kemudian pengoperasian arus listrik ini juga sudah diresmikan oleh Bupati Pelalawan, H.M Haris, beberapa waktu yang lalu. Apa yang terjadi kemudian?

Salah seorang warga Dusun Bukit Kusuma, Tarigan, kepada wartawan mengaku merasa bersyukur dan berterimakasih kepada Bupati Pelalawan, HM.Harris dan Bapak Presiden RI H. Joko Widodo atas program Pelalawan Terang dan Listrik Masuk Desa nya (Lisdes).

Namun disayangkan rasa bahagia dan gembira itu menjadi berubah sedih yang teramat pahit meresap ke jantung dan hati. Ternyata harapan itu sirna.

Pasalnya, pemasangan baru KWH meter (Kilo Watt Hour Meter) di desa tersebut harganya menjulang tinggi ke pucuk pohon akasia dan kelapa sawit.

" Kami ucapkan ribuan terimakasih Kepada tokoh masyarakat (Panitia) yang ikut bersama sama dalam memperjuangkan pengurusan jaringan "PLN" di desa ini. Kita akui, perjuangan ini memang sungguh sangat melelahkan, di butuhkan kerja extra, baik moril dan materi (finansial) pastinya terkuras Habis, " pungkas Tarigan.

Lantas tidak hanya sampai disitu lanjutnya, sangat disayangkan, ketika masuk di Program pemasangan (permohonan) KWH baru, "kita sangat terkejut, dikarenakan harganya di luar nalar akal sehat," ungkapnya.

Bayangkan saja pak, harga estimasi pasang baru daya 900 VA (voltage ampere) mahal sekali, kita ketahui bersama secara umum, pemasangan baru daya 900 VA-4 A, biayanya kisaran Rp. 900.000, ditambah biaya pemasangan instalasi 5 (lima) titik, di mana pertitiknya, jasa dan material (SNI) yang terpasang 150.000, di biaya investasi tersebut dikenakan Rp. 750.000, Estimasi biaya pasang baru keseluruhannya kisaran Rp. 1.650.000, (satu juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) resminya.

Namun faktanya dimasa pandemi Covid-19 ini, di lapangan harga pasang baru PLN mencapai Rp. 3.600.000, (tiga juta enam ratus rupiah)," ungkap si warga tersebut lemas.

" Kalau kita bicara jasa pengurusan, ganti rugi tanaman masyarakat dan operasi (tak terduga, red) kita hitung saja Rp. 1.000.000, maka masyarakat dikenakan kisaran Rp 2.600.000, lalu biaya yang sebesar Rp. 1.000.000, lagi untuk apa?" keluhnya.

Menurutnya, estimasi ganti rugi tanaman masyarakat berikut upah kerja penumbangan pembersih (Rampal) jaringan PLN, kita buat saja menghabiskan biaya kisaran Rp. 1.000.000.000, (satu miliar rupiah) itu masih tahap kewajaran.

"Namun, perlu diingat, pelanggan yang akan bermohon pasang baru di Dusun Bukit Kusuma ini ada lebih kurang 2.000 (dua ribu) pelanggan. Sudah bisa kita hitung, sisa biayanya yang terkumpul mencapai Rp. 2.000.000.000, (dua miliar rupiah), sedangkan yang dibutuhkan kisaran 1 miliar saja," ungkapnya.

Lanjutnya, perlu diingat, kebijakan Presiden Jokowidodo melalui PT PLN (Persero) pemberlakuan hal subsidi pasang baru daya 450 VA dan 900 VA, jelas masyarakat tidak mampu akan mendapatkan subsidi.

Dalam aplikasi "Pasang Baru PLN" jelas tertera hal subsidi pasang baru daya 900 VA di kenakan biayanya kisaran Rp. 600.000, berikut Sertifikat Laik Operasi (SLO).

"Mari dewasa dan cerdas kita berpikir dalam pemasangan kWH baru PLN ini, jangan sampai ada yang faham tentang hukum, hal seperti ini, bisa masuk dalam ranah pidana "PUNGLI", jelas Tarigan.

Kita kesalkan, dari pihak PT PLN (Persero) ULP Pangkalan Kerinci, Pelalawan terkesan tutup mata atas perbuatan para biro-biro PLN yang terlibat langsung ke konsumen yang ada di Dusun Kusuma ini. Siapa yang bertanggungjawab?

Apakah memang diduga ada kerjasama diantara kedua belah pihak untuk mencari ke untungan pribadi. Kesal, kita (masyarakat) ingin penjelasan baik dari Pemda Pelalawan maupun PLN dan harus transparan dalam hal ini," ungkap Tarigan.

Tarigan berharap kepada pihak PLN (Persero) dan Konsuil agar turun langsung ke rumah warga, untuk memeriksa langsung pemasangan instalasi di rumah warga, tujuannya, apakah pemasangan instalasi sudah sesuai standar PLN dan material yang terpasang sudah Standar Nasional Indonesia (SNI) atau belum.

Sementara itu, Pihak biro PLN dan "VENDOR" yang terlibat langsung dalam pengurusan pasang baru ini, atas nama Sitanggang, dan panitia pengurusan pasang baru listrik PLN bentukan desa serta manajer PT PLN (Persero) ULP Pangkalan Kerinci, Bagdhad Mushanif SU
ketika dikonfirmasi wartawan/awak media belum terkonfirmasi. []


Artikel ini telah tayang di kompaspos.com dengan judul "Warga Dusun Bukit Kusuma Terkejut, Pasang Baru KWH PLN Harganya 'Selangit'.

Penulis: Dian


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar