Jangan Sembarangan Bersumpah

Hati-hati Dengan Sumpah, Jangan Sampai Makan Sumpah

ilustrasi.net

GARDAPOS.COM, PEKANBARU - Kalau melihat arti kelas kata "sumpah" dalam KBBI V menjelaskan, sumpah (1);
1. pernyataan yang diucapkan secara
resmi dengan bersaksi kepada Tuhan
atau kepada sesuatu yang dianggap
suci (untuk menguatkan kebenaran
dan kesungguhannya dan sebagainya);
2. pernyataan disertai tekad melakukan
sesuatu untuk menguatkan kebenarannya atau berani menderita sesuatu kalau pernyataan itu tidak benar.
3. janji atau ikrar yang teguh (akan
menunaikan sesuatu);

sumpah (2); kata-kata yang buruk (makian dan sebagainya);

Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan kasus mempermainkan sumpah, yaitu orang mengucapkannya dengan tujuan mengklaim tidak bersalah, padahal dia salah. Sumpah seperti itu terkadang membawa-bawa nama Allah SWT.

Lalu bagaimana hukum mempermainkan sumpah? Dikutip dari tayangan dakwah Siraman Qolbu di akun Youtube MNCTV Official, Ustadz Dhanu mengatakan sumpah merupakan perjanjian yang diucapkan seseorang dengan tujuan agar dipercaya oleh orang lain atau sumpah untuk tujuan lain, dengan catatan isi sumpah tersebut harus dipenuhi.

“Jadi sumpah itu bisa diucapkan demi Allah, Wallahi atau tanpa Allah pun (kita) sudah berniat bersumpah, itu sebenarnya karena Allah,” ujarnya.

Setiap insan harus berhati-hati terhadap sumpah yang membawa-bawa nama Allah SWT. Kebanyakan saat ini, lanjutnya, yaitu bersumpah hanya untuk membela diri dari sesuatu yang disembunyikannya dan orang lain tidak tahu, pungkas ustadz Dhanu.

“Jadi apapun kita harus hati-hati, jangan bilang sumpah, itu begini-begini, enggak perlu kata-kata itu (red. sumpah). Jadi yang kebanyakan saat ini seperti itu, bersumpah hanya untuk menjadikan orang percaya, kalau seseorang tersebut tidak salah,” ungkapnya.

Ustadz Dhanu yang memiliki nama asli Djoko Ismanu Herlambang ini mengatakan setiap sumpah yang diucapkan kelak akan menjadi pertanggung jawaban di akhirat. Allah SWT akan menagih semua itu, maka apabila sumpah itu hanya dalih maka orang itu berdosa.

Ia memberikan contoh, yaitu pada tahun politik yang lalu seseorang bersumpah jika lawannya menang, maka dirinya akan loncat dari atas "Monas" hingga memotong kupingnya sendiri. Menurut Dhanu, sumpah itu tidak perlu dikatakan karena jika tidak bisa melaksanakannya, orang itu harus membayar "kifarat".

“Dia itu bersumpahnya lucu juga kadang-kadang. (Red. Misalnya) kalau lawan menang dia akan memotong telinga sendiri. Lah jadi repot. Jadi dia bersumpah itu bayar kifaratnya, yaitu satu, memberi makan sepuluh orang, memberi pakaian kepada sepuluh orang. Kemudian juga berpuasa tiga hari bila tidak ditepati sumpahnya,” ujarnya.

Sementara itu adanya peringatan bahwa jangan bermain-main dengan sumpah pun diterangkan dalam Alquran, yaitu di Surat Al Maidah ayat 89, Allah SWT berfirman yang Artinya: "Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka "kaffarat" (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya)". [ ]

 

Jurnalis - Novie Fauziah

Artikel ini juga telah tayang di okezone.com dengan judul "Bermain-main dengan Sumpah Apalagi Bawa-Bawa Nama Allah, Ini Ganjarannya"


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar