Kemudian terkait pasal/poin pesangon misalnya, menyebutkan, masa kerja minimal yang lebih panjang yakni 9 tahun, jika hal tersebut diakomodasi dalam UU, maka gelombang PHK akan terjadi di mana-mana, ungkap Mashuri.

Ironisnya, selain itu usulan pengusaha untuk merevisi batas waktu kenaikan upah minimum jadi dua tahun sekali jelas tidak memerhatikan kesejahteraan buruh.

Ditambah lagi, usulan pengusaha untuk merevisi ketentuan kontrak kerja dari 3 tahun menjadi 5 tahun semakin memberatkan buruh dengan segala ketidakpastian. 

Di titik ini, kata dia, RUU Ketenagakerjaan jelas tidak berpihak pada buruh, pemerintah seakan abai dan tidak peduli kesejahteraan buruh.

Mashuri menegaskan, soal pengurangan pesangon buruh/pekerja, ada permanen penetapan pekerja waktu tidak tertentu atau kontrak, harus bisa menjadi adanya penetapan pekerjaan bisa diserahkan pada perusahaan out sourcing, penghambatan pembentukan serikat buruh dan hak pekerja lainnya,  dinilai merugikan buruh dan pekerja. 

"Harapan kita kepada wakil rakyat baik dari DPD, dan DPR/MPR RI dari Riau yang terpilih 2019-2024 resmi dilantik, Selasa (1/10) harus lebih efektif, berjuang untuk kepentingan rakyat. Terpilihnya wakil rakyat dari Riau di Senayan Jakarta, ada harapan baru bagi masyarakat Riau untuk pembangunan berkelanjutan di Bumi Lancangkuning, Riau khususnya, " jelas Mashuri.

Sementara itu, Ketua DPP LP PNRI Riau, Dedi Syaputra Sagala berharap, anggota legislatif yang baru kedepan bisa membawa angin segar bagi rakyat Indonesia, terutama Riau.

"Para wakil rakyat terpilih bisa amanah dan menjalankan tugasnya dengan baik. Jangan korupsi. Bisa segera menyelesaikan persoalan Riau, seperti asap, dan masalah pertanahan, tenaga kerja yang saat ini masih saja terjadi," ujarnya. 

"Saya harap semakin sukses, anggota DPR RI yang terpilih dari Riau. kita berharap bisa menjadi wakil rakyat yang amanah dan bisa menjalankan tugasnya dengan baik," jelasnya. ***

Sumber : Serikat Pekerja Rumpun Melayu Industri Indonesia (SPRMII) Riau Mashuri Kurniawan /  Editor : Assep Putra Sulaiman