Tindak Lanjut Rakor Karhutla di Pelalawan

Gubri Syamsuar: Kedepan Perekonomian Masyarakat Tidak Bertumpu Pada Sawit Bisa Dialih Fungsikan

GARDAPOS.COM, PELALAWAN - Pemerintah Daerah Pelalawan dan Pemprov Riau, Kamis (19/9) pagi tadi baru menggelar rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla di gedung daerah Datuk Laksemana Mangkudiraja Pangkalan Kerinci.

Rapat koordinasi ini di hadiri Gubernur Riau H.Syamsuar, Kapolda Riau Irjend Pol Widodo Eko Prihastopo, dan Kabag Ops Danrem 031/Wirabima.

Publik menduga rapat koordinasi pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pelalawan ini setelah banyak dikritik dan disorot berbagai komponen masyarakat.

"Dah brapa lama terjadi karhutla, ini baru koordinasi, KEREN", ujar (Rih) netizen di grup WhatsApp.

Menariknya dikutip dari rilis infopublik, Kamis, (19/9) Bupati Harris mengatakan 57 perusahaan dari 72 perusahaan yang di undang harus duduk bersama bagaimana sistem pencegahan agar api tidak membesar serta selalu waspada.

Kemudian Bupati Harris juga mengingatkan kepada kepala desa melalui Anggaran Dana Desa (ADD) untuk bisa di alokasikan satu mesin untuk pemadaman karena bila sudah api membesar akan susah di padamkan, maka peranan dari desa untuk bisa mencegah api sedini mungkin  untuk di padamkan, katanya.

Selanjutnya Gubernur Riau H.Syamsuar saat memberikan sambutan pada rapat koordinasi terhadap tindak lanjut penanggulangan karhutla tahun 2019 mengatakan, bahwa kedepan perekonomian masyarakat tidak bertumpu kepada tanaman sawit bisa kita alih fungsikan dengan menanam ubi, nenas, sayuran, cabe kemudian kita bisa coba porang sejenis umbian, bahkan porang ini dimana di sulawesi dan madiun menjadi komoditi ekspor dengan omzet milyaran rupiah.

Menurut syamsuar banyak prospek tanaman yang di ganti untuk di tanam selain daripada kelapa sawit untuk menggenjot perekonomian di Propinsi Riau, katanya. ***


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar