Baharuddin saat di konfirmasi awak media gardapos melalui aplikasi whatsapp, Sabtu (2/8) sekira jam mengatakan, bahwa benar dirinya kemarin malam (1/8) saya melakukan sidak di KSO Pangkalan Kerinci, pungkasnya.

"Saya sudah mendengar kelangkaan minyak BBM solar subsidi ini, makanya saya langsung terjun kelapangan dan memang benar laporan tersebut terjadi, banyaknya para pelangsir minyak BBM solar di SPBU KSO 14.283.6109." ujar Baharuddin.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut, "Saya sudah telepon Kapolres Pelalawan semalam," ungkapnya.

Lanjut Baharudin dengan dialeg bahasa Melayu daerah Pelalawan menegaskan, bahwa "kito sudah sampaikan (koordinasi) ke pak Kapolres Pelalawan langsung dinda", supaya beliau datang kemari, dan menindak tegas para mafia-mafia BBM solar subsidi tersebut.

Kemudian Baharuddin melanjutkan, "iyo bang...kota pangkalan kerinci susah (sulit) minyak padahal kota pangkalan kerinci di kelilingi 5 (lima) SPBU,,,tapi kenyataan kesulitan untuk mendapatkan BBM...dan masyarakat banyak mengeluh dan melapor ke DPRD Pelalawan, sehingga saya ingin membuktikannya, ternyata memang banyak mobil yang melansir minyak melalui mobil truk jenis coldisel," ungkapnya.

Untuk itu pihaknya akan meminta Pertamina itu memberikan sanksi kepada SPBU nakal di Kabupaten Pelalawan dan kita juga minta pihak Kepolisian turut melakukan penertiban, dan agar pengawasan tidak tidur!

InsyaAllah DPRD Pelalawan akan segara melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak-pihak terkait, dengan Pertamina, Dinas Perindag Kabupaten Pelalawan dan Polres Pelalawan, tutup Baharuddin.

 

(gp7/gpc)

Sumber : Baharudin /  Editor : gp7/gpc/APS