Menariknya diskusi itu TVRI Medan turut menghadirkan Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain, Ketua Prodi Magister dan Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU). Keduanya membahas tanggung jawab media dalam menjaga transparansi dan partisipasi publik, serta pentingnya peran media dalam memastikan Pilkada menghasilkan pemimpin yang kompeten.
Prof. Iskandar Zulkarnain menyoroti kecenderungan ketidaknetralan media dalam pemberitaan Pilkada. “Banyak wartawan yang terlibat dalam tim sukses, sehingga kualitas pemberitaan bisa terganggu,” ujarnya.
Namun, ia tetap optimistis bahwa dengan sosialisasi yang tepat dari pemerintah, masyarakat, dan organisasi profesi, publik akan mendapatkan informasi yang akurat dan berimbang.
Hendry Ch Bangun menambahkan bahwa kondisi media saat ini menjadi tantangan tersendiri. “Penelitian Dewan Pers beberapa tahun lalu menunjukkan hanya sekitar 30 persen media di Indonesia yang tergolong sehat,” kata Hendry. Ia juga menyoroti rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di media, yang lebih fokus pada kuantitas berita daripada kualitas.
Kesejahteraan Wartawan Berpengaruh pada Kualitas Berita
Keduanya sepakat bahwa kesejahteraan wartawan berperan besar dalam menentukan kualitas informasi yang disajikan ke publik. Hendry menyoroti bahwa banyak media besar dikuasai oleh pengusaha yang juga aktif di partai politik, sehingga memengaruhi independensi pemberitaan.
Sebagai solusi, mereka mengusulkan agar pemerintah berperan lebih aktif dalam meningkatkan kompetensi wartawan. Langkah ini bisa diwujudkan melalui pelatihan dan pendidikan yang difasilitasi oleh Dewan Pers dan organisasi profesi.
Selain itu, dukungan finansial seperti subsidi iklan pemerintah juga diharapkan dapat membantu media konvensional yang tengah menghadapi kesulitan ekonomi.
Upaya ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya Pilkada yang berkualitas, transparan, dan berimbang dalam pemberitaan.**
Tulis Komentar