Nasional

Wartawan Dikeroyok Oleh Oknum OKP Di Wilayah Hukum Polres Pelalawan

(Istimewa) Ket.Foto: Wartawan Pelalawan IDH dan TM melaporkan kejadian penganiayaan dirinya oleh oknum OKP sekira pukul 21.00 Wib, Sabtu (15/8/2020) di Mapolres Pelalawan.

Sumber: Nusaperdana.com

 

GARDAPOS.COM, PELALAWAN - Tindak kekerasan dan penganiayaan terhadap wartawan di wilayah hukum Polres Pelalawan disayangkan terjadi. Korban dialami oleh IDH (46) wartawan online Pro Batam.co yang mengalami memar di wajah, badan, dan tangan. Kemudian TM (38) wartawan online Kepala Biro Analisariau.com yang mengalami luka sayatan benda tajam di telapak tangan dan kakinya.

Menurut keterangan Paur Humas Res Pelalawan yang terkonfirmasi, bahwa ia belum mengetahui persis karena belum ada mendapat laporan atas kejadian tersebut apakah sudah ada pelaporan atau tidak, "nanti akan saya kros cek dan sampaikan, ungkapnya kepada gardapos, Rabu malam (19/8/2020).

Kejadian tindak kekerasan dan penganiayaan terhadap dua orang wartawan di Kabupaten Pelalawan-Riau ini diduga dianiaya oleh puluhan oknum OKP seperti yang dilansir dari Nusaperdana.com, Senin (17/8/2020) menyebutkan kejadiannya terjadi dua hari sebelum perayaan HUT RI Ke-75, tepatnya pada hari Sabtu 15 Agustus 2020 lalu.

Selain itu, kedua wartawan yang ikut menjadi korban juga dialami oleh Manaek Siahaan pemilik kebun sawit dan dua rekannya yaitu Antoni Sembiring dan Nadapdap yang babak belur dan mengalami banyak memar.

Adapun kronologi kejadiannya (sumber: nusaperdana.com) menyebutkan, bahwa awal kejadian terjadi pada hari Sabtu sekitar pukul 16.30 Wib di Dusun Bukit Horas, Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan dimana kedua wartawan tersebut hendak melakukan peliputan ke daerah perkebunan Manaek Siahaan yang berlokasi di Bukit Kesuma Pangkalan Kuras.

Belum sampai lokasi tujuan mobil yang dikemudikan oleh Manaek Siahaan berpapasan dengan mobil para pelaku yang mengangkut buah kelapa sawit diduga berasal dari kebun sawit Manaek.

Seperti yang disampaikan salah seorang korban IDH kepada awak media nusaperdana.com menjelaskan, bahwa dirinya berangkat bersama rekannya TM dengan menumpangi mobil milik Manaek Siahaan sekira pukul 12.00 Wib dari Pangkalan Kerinci.

Setelah sebelumnya sepeda motor nya dititipkan disalah satu warung makan yang berlokasi di jembatan langgam, sebutnya.

Lebih lanjut IDH menjelaskan dirinya bersama rekannya TM dikeroyok secara membabi buta, ada yang memukul wajah, menendang dan memukul tanganya dengan kayu. Bahkan HP merek Samsung milik saya mereka rampas, pungkasnya.

Mungkin Karena saat kejadian saya sedang memvideo kan, perbuatan mereka yang memukuli pak Manaek Siahaan.

"Selain memukul saya mereka juga  merampas HP saya dan membantingnya hingga pecah dan bukan itu saja yang saya alami tutur IDH dengan sedih, mereka juga menendang saya hingga tersungkur ke tanah" ungkapnya.

Walaupun saya sudah tersungkur ketanah mereka juga masih menganiaya saya dan rekan saya TM, untunglah saya dapat melarikan diri dari mereka jelas IDH kepada awak media.

Terkait kejadian ini kami tidak senang dan sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polres Pelalawan sekitar pukul 21.00 Wib pada hari itu juga.

 

Penulis: gom

Artikel ini telah tayang di Nusaperdana.com dengan judul "Dua Hari Sebelum Hari Kemerdekaan, Dua Jurnalis di Pelalawan Dianiaya Puluhan Oknum Ormas"


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar