Melihat Asap Pabrik RAPP Bernyanyi di Udara

Angkara Murka

GARDAPOS.COM, EDITORIAL RIAU - Mengapa Tuhan menyuruh kita berlaku adil dalam menegakkan hukum. Karena memang, ketika pemimpin dan penegak hukum tidak adil dalam menegak hukum, maka yang terkena dampaknya adalah rakyat. Mengapa begitu, meminjam tafsir Thomas Aquinas, ketika hukum positif yang ada ditambah dengan hukum positif yang dibuat oleh manusia tetapi tidak dijalankan dengan adil, maka hukum alam bekerja menurut dirinya sendiri. Kerja hukum alam ini sulit ditebak. 

Yang pasti, Alam akan membuat hitungan sendiri. Jika kita tidak mau terkena dampak dari setiap ketidakadilan, kita harus berbuat untuk mencegahnya, misalnya untuk terus-menerus mengingatkan pemimpin dan penegak hukum agar berlaku adil. Pemimpin jangan alergi untuk dikritik. Karena pemimpin yang dipilih secara demokrasi bukan manusia suci. 

Lanjut ya, bagaimana jika hukum alam juga tidak mampu mengingatkan pemimpin atau penegak hukum yang tidak adil. Thomas Aquinas mengatakan Tuhan akan bekerja. Hanya saja, Tidak semua manusia mengetahuinya, hanya manusia-manusia tertentulah yang mengetahuinya.

Jika Tuhan sudah bekerja menurut ketentuannya. Maka tidak ada guna uang, kuasa dan jabatan. Bencana silih berganti datang. Yang terbaru Virus Corona. Katanya belum ada anti virusnya. Tetapi apakah tumbuh-tumbuhan bisa juga terkena virus ini. Jika iya, apakah pohon akasia RAPP kebal terhadap virus ini. Ada baiknya kita merenung dan bertanya kepada rumput yang bergoyang.

Jika kebajikan tidak ada, maka negara hanya menjadi stempel legitimasi. Demi investasi, Lingkungan dibabat. dalam filsafat kealaman, dimana ada perusahaan yang mendeforestasi hutan menjadi kebun atau HTI, disana ada kesenjangan. Yang lebih tragis jika ada bencana lingkungan (karhutla), maka rakyat ini yang paling dahulu terkena dampaknya. Sekarang mereka lagi betengkar soal tanah. Rakyat tidak perlu pusing, kita nikmati saja pertengkaran mereka, sambil nonton TV misalnya. Yang jelas Tuan jangan memonopoli kebenaran. (*)


Ramuan tulisan ini terinspirasi dari sebatang pohon akasia yang layu dan ketika penulis pernah melihat asap pabrik RAPP “bernyanyi di udara”.

Ditulis oleh: Dr. Muhammad Nurul Huda


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar