Alam Gambut Riau Murka

Karena Tak Mampu Menghilangkan Kabut Asap, Gubernur Riau Syamsuar Diminta Mundur

GARDAPOS.COM, RIAU - Pasca kedatangan Presiden Jokowi ke Riau (17/9) lalu untuk meninjau langsung karhutla khususnya di Desa Merbau, Kec.Bunut Kabupaten Pelalawan, Riau bencana kabut asap menurut (MR) warga, Minggu (22/9) sudah 21 hari menimpa rakyat Riau tak kunjung sirna, ujarnya.

Menariknya lagi mengutip media online sbnc (22/9) hari ini tegas dikatakan bencana ini semakin hari semakin parah saja, kualitas udara kian hari kian memburuk entah apa yang akan terjadi nantinya, jika kondisi seperti ini terus berlanjut. Tak sedikit rakyat Riau terserang ISPA. Ribuan orang sudah susah bernapas. Korban jiwa berjatuhan, bayi, orang dewasa dan lansia.

Atas derita itu FORMASI RIAU meminta agar Gubernur Riau, Syamsuar mengundurkan diri saja karena tak mampu menghilangkan bencana kabut asap.

”Saya minta Syamsuar mengundurkan diri sebagai Gubernur Riau karena, sampai saat ini belum mampu menghilangkan kabut asap,” ujar Dr. Muhammad Nurul Huda, SH, MH Direktur FORMASI RIAU.

Memang bencana kabut asap yang melanda Riau belakangan ini sudah sangat membahayakan. Setiap hari kondisi udara sudah berbahaya bagi rakyat Riau. Dari data BMKG hari ini Minggu 22 September 2019 menunjukan Kosentrasi Partikukat (PM10) mencapai 500 artinya kualitas udara berbahaya.

Kemudian ditambahkan Dr. Mhd Nurul Huda, SH.MH, bahwa kualitas udara di Riau "Sdh melebihi ambang batas. "Diatas 600 Racun" yg rakyat riau hirup dari kabut asap ini.... "Jakarta" sepertinya menganggap rakyat riau tidak ada...", tutupnya singkat lewat WhatsApp.***


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar