GARDAPOS.COM, BEIJING - Organisasi wartawan Republik Rakyat China (RRC), 'All China Journalists Association' (ACJA), dan organisasi perusahaan media online Indonesia, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), akan menjalin kerjasama untuk memperkuat hubungan masyarakat kedua negara (people to people).
Hubungan people to people yang baik dibutuhkan sebagai pondasi bagi berbagai bentuk hubungan lainnya, termasuk ekonomi dan politik.
Hal ini dibicarakan Presiden ACJA He Ping dan Ketua Umum JMSI Teguh Santosa di sela jamuan makan malam 'Belt and Road Journalists Forum (BRJF)' di Hotel Persahabatan, Beijing, Kamis (12/10).
Dalam kesempatan itu, He Ping menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Teguh Santosa yang telah meletakkan dasar hubungan kerjasama antara ACJA dengan masyarakat pers Indonesia, terutama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Teguh merintis kerjasama PWI dan ACJA saat dirinya menjabat sebagai Ketua Bidang Luar Negeri PWI Pusat periode 2013-2018.
Pada tahun 2017, Teguh juga ikut mendirikan 'Belt and Road Journalists Forum' bersama pimpinan organisasi wartawan dari 30 negara di Beijing.
Setahun kemudian, ACJA dan PWI menandatangani dokumen kerjasama kedua organisasi.
Terkait JMSI, He Ping mengatakan dirinya yakin organisasi yang menaungi perusahaan 'new media' dibutuhkan untuk mewujudkan ekosistem pers yang sehat dan profesional.
"Kerjasama kedua negara membutuhkan dukungan dari unsur pers yang profesional," ujar Teguh menirukan ucapan He Ping dalam keterangan yang dikirim dari Beijing.
Di sela pembicaraan, Teguh menyerahkan buah tangan berupa sepasang topeng kayu bermotif batik kepada He Ping yang menerimanya dengan gembira.
"Buah tangan ini melambangkan persahabatan, harmoni, dan kepercayaan," demikian sebut Teguh Santosa. []
Tulis Komentar