Acara yang berlangsung di Balai Adat pagi itu diawali dengan penjemputan tuan Irjen Pol HM Iqbal SIK MH oleh tim penjemput Datuk Yose Rizal, Dt H Rustam Efendi, Dt H Khaidir Akmalnas, Dt Aziun Asyari dan Dt T Heryanto. Setibanya di Balai adat disambut dan diiringi pula tujuh penjawat adat sebelum masuk ke tempat acara.
Sebelumnya Ketua panitia Datuk Alang Rizal mengatakan bahwa penganugerahan ini berdasarkan pertimbangan matang, mengakomodir aspirasi masyarakat Melayu Riau dan hasil rapat majelis kerapatan adat Melayu Riau pada 24 Februari 2023 lalu. Keputusan pun diambil dalam rapat majelis kerapatan adat LAM Riau pada 17 September 2023 tentang penganugerahan gelar adat kepada Kapolda Riau, Irjen Pol HM Iqbal SIK MH.
Selanjutnya sebelumnay dimulai penyampaiaan sambutan-sambutan dilakukan prosesi tepuk tawar, diawali oleh Datuk Seri Setia Amanah Drs H Syamsuar MSi, diikuti pengurus utama LAM Riau dan datuk-datuk lainnya serta dikakhiri oleh ulama Riau Datuk H Mustafa Umar Lc MA sekaligus juga yang membacakan doa.
Ketum DPH LAM Riau Datuk H Taufik Ikram Jamil dalam elu eluannya menyampaikan, berbagai latar belakang munculnya gelar adat buat mantan Kapolda NTB tersebut, didasarkan prestasi, pengabdian, dedikasi sebagai seorang pejabat polisi yang lama berdinas di Riau.
Seperti penegakan hukum, Irjen Iqbal dipandang selalu mengedepan sisi kemanusiaan, dampaknya turunnya tingkat gangguan Kamtibmas di Riau. Tahun 2022 saja turun drastis 40 persen dari 7.300 kasus tahun 2021 menjadi 5.998 tahun 2022, kemudian kesungguhan memberatas narkoba, menekan kasus Karhutla sampai 75 persen tahun 2022 lalu.
‘’Maka tak mengherankan muncul deretan-deretan prestasi bagi Kapolda Irjen Iqbal ini, baik dari eksternal apalagi di internal Polri sendiri, seperti gelar adat dari LAM Dumai, Lempaki, Kompolnas, Komnas Perlundungan Anak dan lainnya,’’ sambung Datuk Syaukani.
Menariknya, berbagai prestasi dan penghargaan yang dia terima, Lanjutnya, justru tidak membuat Irjen Iqbal membusungkan dada, sikap pemimpin yang humanis justru ia perlihatkan saat kembali pula memberi penghargaan kepada jajarannnya sendiri, sebab ia menyadari betul bahwa ia tak bisa bekerja sendiri tetapi didukung oleh berbagai pihak.
Sementara itu Irjen Igbal sendiri mengucapkan terima kasih kepada datuk-datuk yang tak bisa disebut satu persatu atas penilain dan penabalan gelar adat ini yang tentunya dirinya sudah sah memikul tangungjawab moral sebagai anak Melayu Riau.
''Gelar adat ini mencerminkan penghormatan terhadap tanah Riau dan kontribusinya. Gelar adat ini tentunya mewajibkan untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat dan negara sebagai salah satu orang Melayu Riau,'' sambut Datuk Seri Jaya Perkasa Setia Negeri, Irjen M Iqbal.
Kebaikan dan adab masyarakat Riau yang telah membuat keluarga besar Polda Riau dapat melaksanakan tugas yang telah diamanatkan dengan baik, lanjutnya. Apalaginya dirinya yang lahir di Negeri Melayu, Bumi Sriwijaya Palembang memiliki nilai-nilai sejarah tersendiri bersamaan dengan Melayu di bumi Lancang Kuning, Riau.
''Kami bisa menjalankan tugas, berbangsa dan bernegara yang sangat nyaman dan damai di tanah Riau seperti pulang ke kampung sendiri. Itulah yang tidak bisa dibalas, seperti yang diungkapkan dalam sebuah pantun. Pidang emas dibawa berlayar, masak sebiji di atas peti. Hutang emas dapat dibayar, hutang budi dibawa mati,'' cetusnya.
Petuah amanat juga disamapikan Ketua MKA LAM Riau Datuk Seri HR Marjohan Yusuf yang banyak memberikan petuah petuah adat kepada Irjen Iqbal, seperti ada tanda Melayu beradat berbalas budi menyajikan sifat.
''Gelar yang disandang kepada beliau akan melekat selama hayat dikandung badan. Konsep adat Melayu sebagai bahan ajar di SPN Riau bukti nyata Irjen Iqbal sebagai anak jati Melayu Riau. Maka bersempena pengukuhan adat ini kepada M Iqbal, kami jajaran lembaga adat Melayu Riau izinkank menyampaikan beberapa ingatan termasuk untuk kite semua yang hadir bahwa seorang datuk adat adalah memimpin di tengah masyarakat,'' sebut mantan birokrat itu.
Ia juga seorang sosok panutan masyarakat, meluruskan yang bengkok, mingingatkan yang lupa. Seorang datuk tempat keruh dijernihkan, hukum dijalankan, tempat adat ditegakkan. ''Dengan demikian gelar ini terpikul dengan baik dan amanah, sebab sekarang ia merupakan sosok panutan Melayu Riau, sudha menjadi orang Riau,'' tegas Datuk Marjohan.
Sementara itu Gubernur Riau Datuk Setia Amanah Negeri Drs H Syamsuar MSi mengucapkan selamat kepada Irjen M Iqbal atas penabalan gelar ini.
''Penabalan gelar ini sejalan dengan budi pekerti Tuan M Iqbal yang sangat berkesan selam berkarir di Riau. Beliau selalu menjalin komunikasi yang baik dan humanis dengan berbagai lapisan masyarakat Riau,'' akui Syamsuar.
Syamsuar berharap, semoga gelar yang ditabalkan dapat memberikan kesuksesan dan membawa kebaikan di masa yang akan datang.
''Semoga gelar adat menjadi amanah dan marwah masyarakat Riau. Dan Datuk Seri sukses di masa yang akan datang,'' ucap Gubernur Riau.
Gelar Datuk Seri Jaya Perkasa Setia Negeri menggambarkan kemampuan dan kekuatan seseorang untuk menciptakan keteraturan dalam kehidupan masyarakat, digunakan dengan kesetiaan terhadap tempat ia mengabdi.**
Tulis Komentar