Hari ini kita melihat bersama-sama di media sosial dan elektronik, wakil bupati kabupaten rokan hilir (SA) ditangkap oleh Polda Riau berduaan di kamar hotel bersama seorang wanita yang tak lain adalah seorang oknum ASN. Ini sungguh perbuatan yang memalukan sekaligus perbuatan yang tidak mendidik. Mengapa, karena pejabat publik mestinya memberi contoh yang baik secara moral dan hukum, tetapi ini berbalik, memberi contoh yang tidak baik.

Nah! bagaimana menjawab tanggungjawab ini secara moral kepada publik, sebaiknya Sulaiman Azhar mengundurkan diri dari Jabatannya sebagai Wakil Bupati agar tidak menimbulkan polemik sosial yang berkelanjutan di ruang publik.

Mengapa harus mengundurkan diri? selain tidak menimbulkam polemik sosial yang berkelanjutan di ruang-ruang sosial, juga agar proses pemberhentian sebagai wabub rohil tidak berkepanjangan dalam proses politik dan hukumnya di DPRD Rohil.

" Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa pejabat publik harus menunjukkan prilaku yang baik daripada retorika normatif yang tidak berkesudahan. Penulis teringat apa yang dikatakan Prof. Dr. Sadjipto Rahardo SH. “Dasar hukum yang baik itu adalah prilaku yang baik”.

Kasus ini viral diruang publik, sebagaimana diberitakan oleh JPNN, bahwa disebutkan Wakil Bupati Rokan Hilir (Rohil) H Sulaiman digerebek Ditreskrimum Polda Riau di Hotel Premiere Pekanbaru.

Dirkrimum Polda Riau Kombes Asep Darmawan mengatakan H. Sulaiman ini digerebek di Kamar Hotel Premiere bersama seorang wanita.

“Iya, benar, yang bersangkutan sedang bersama wanita di dalam kamar hotel,” kata Kombes Asep kepada JPNN,Com Jumat (26/5).

Saat ini, H Sulaiman bersama sang wanita sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Riau.[]

Sumber : Dr MN Huda SH MH /  Editor : AP. Sulaiman