Pendidikan

Opposisi

gbr.net (Ist).

GARDAPOS.COM - Opposisi pertentangan yang terdapat pada dua proposisi yang mempunyai subyek dan prediket yang sama tapi berbeda dari segi kuantitas atau kualitasnya, sehingga menyebabkan yang lain benar dan yang lain salah.

Opposisi memegang peranan penting dalam pemikiran sebab, apabila antara dua putusan terdapat perlawanan, maka berpangkal dan putusan yang satu dapat diambil berbagai kesimpulan tentang benar atau salahnya putusan-putusan lawan-lawannya.

Bentuk-bentuk Opposisi

Pertentangan itu terjadi karena berbeda kwalitas dan kwantitas, berbeda pada kwalitas, berbeda pada kwantitas saja. Untuk itu Opposisi dalam logika itu ada 4 (empat):
1. Kontradiktoris; yaitu pertentangan antara dua proposisi yang mempunyai prediket yang sama, tapi berbeda kwalitas dan kwantitasnya. Pertentangan ini adalah bertentangan yang paling kuat, tidak ada kemungkinan yang ketiga. Pertentangan ini terdapat antara putusan Proposisi kategoris yang universal Affirmatif dengan proposisi Particuler negatif, dan antara proposisi Universal negatif dengan Particuler Affirmatif.

2. Kontraris; yaitu pertentangan yang terdapat antara dua putusan yang mempunyai prediket yang sama tetapi berbeda kwalitasnya. Pertentangan ini terjadi antara putusan Affirmatif Universal dengan negatif universal.

Hukum Kontraris:
a. Jika yang lain benar, maka yang satu salah.
b. Jika yang satu salah, yang lain mungkin salah atau benar.
c. Tak mungkin kedua sama-sama benar, tapi bisa kedua-duanya salah.

Jadi, dari benarnya putusan yang satu dapatlah ditarik kesimpulan bahwa lawannya itu tentu salah. Akan tetapi dari salahnya putusan yang satu tidak dapat ditarik kesimpulan bahwa yang lain itu tentu benar, dapat benar, dapat juga salah.

3. Sub Kontraris; yaitu pertentangan yang terdapat antara dua putusan particular yang mempunyai subyek dan prediket yang sama, tetapi berbeda dalam bentuknya (kwalitasnya).

Hukum Sub Kontraris:
a. Kalau yang satu salah, maka yang lain harus benar.
b. Tidak mungkin keduanya salah.
c. Jika yang lain benar, maka yang satu mungkin salah dan mungkin pula benar.
d. Mungkin keduanya benar, tetapi tak mungkin keduanya salah.

Jadi, pertentangan ini bisa keduanya benar, dan tidak mungkin keduanya salah. Karena pertentangan kurang berlawanan.

4. Sub Alternasi, yaitu pertentangan antara dua putusan yang mempunyai subyek dan prediket yang sama, tetapi berbeda kwantitasnya (universal dan particular). Perlawanan ini terjadi yaitu antara proposisi Universal dengan proposisi particular yang sama-sama Afirmatif (kwalitas).

Jadi pertentangan ini antara proposisi "A" dan "I" dan proposisi "E" dan "O".

Hukum Sub Alternasi:
a. Bila yang satu benar, maka yang lain salah.
b. Mungkin keduanya benar.
c. Mungkin keduanya salah.

Jadi, sebagai kesimpulan bahwa pertentangan-pertentangan dalam proposisi itu dapat dijelaskan:
a. Menurut kwalitas dan kwantitas yaitu; antara A-O, antara E-I, disebut pertentangan kontradiktoris.
b. Menurut kwalitas saja yaitu; antara I-O disebut pertentangan subkontraris.
c. Menurut kwantitas yaitu; antara A-I, dan antara E-O disebut pertentangan  Sub Alternasi. []


Sumber: Drs. Ali Abri, MA, Pengantar Logika Tradisional.


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar