Ekonomi

New Normal: Perubahan Sistem Pendidikan, Perubahan Sosial Ekonomi, dan Politik Akibat Covid19

Oleh: Heri Kurnia


GARDAPOS.COM, PEKANBARU - Badai pandemi yang terjadi dalam lebih kurang dua tahun terakhir menjadi sebuah masalah baru yang harus dihadapi oleh seluruh Negara yang ada didunia begitu juga di Indonesia sendiri. Berbagai upaya telah dilakukan dalam penangan antisipasi atas wabah yang melanda segala sector dan lapisan masyarakat ini.

Di dalam dunia pendidikan sendiri diharuskan peserta didik harus menempuh pembelajaran dengan cara online atau biasa juga disebut daring. Hal ini menjadi catatan baru dalam sejarah Indonesia yang mana dalam sejarahnya Indonesia sendiri dari berbagai jenjang pendidikan yang ada belum pernah melaksanakan metode pembelajaran secara online dengan skala berkelanjutan seperti dimasa pandemi ini.

Mulai dari pemerintah, guru, serta peserta didik mau tidak mau harus terbiasa dan mampu untuk menjalankan pendidikan secara online atau daring ini. Dari pada harus mengambil resiko yang lebih besar yakni memotong masa studi peserta didik dan atau tetap memaksakan melaksanakan studi secara offline atau tatap muka daalam masa pandemi ini. pertanyaannya adalah bagaimana seluruh elemen mampu untuk dapat tetap menjalankan pendidikan dengan segala yang serba mendesak begini.

Badai pandemi covid19 di Indonesia tak hanya melanda sector kesehatan, pendidikan juga melanda pada sector social, ekonomi dan politik. Segala batasan aktivitas masyarakat telah dilakukan secara berkala sampai saat ini yang hampir menginjakkan waktunya dua tahun lamanya. Mulai dari segala ruang gerak yang dibatasi hingga kebijakan baru juga telah keluar silih berganti untuk urusan yang satu ini.

Turunnya aktivitas perekonomian dan terbatasnya mobilitas barang dan jasa, serta pembatasan ruang gerak penduduk, pada akhirnya memukul pula pendapatan perusahaan dan masyarakat. Akibatnya pemutusan hubungan kerja dan merumahkan karyawan terjadi di mana-mana. Belum lagi bagi para pegiat UMKM yang dalam setahun terakhir jatuh bangun hanya untuk mempertahankan agar usaha mereka tidak gulung tikar.

Di akhir 2020 lalu Indonesia melaksanakan pilkada yang mana pada awalnya jadwal pilkada tersebut dijadwalkan pada pertengahan tahun 2020. Berbagai upaya telah ditempuh mulai jejak pendapat di parlemen dan juga dengan berbagai elemen lainnya seperti perguruan tinggi dan tenaga kesehatan terkait pelaksanaan pilkada tersebut. Sampailah pada sebuah keputusan dimana pilkada tetap dilaksanakan dengan berbagai ketentuan yang berlaku dengan penerapan yang juga ketat.

Dalam menghadapi pandemi covid19 ini Negara Indonesia masih terus berbenah dengan segala sektor yang terdampak. Kajian demi kajian terus lakukan agar percepatan penanganan covid19 ini dapat terwujud dan Indonesia terlepas dari badai pandemi covid19 ini. Dalam hal ini tentunya dukungan segala sector diperlukan untuk dapat di upayakannya percepatan penanganan covid19 mulai dari pemerintah segala instansi terkait dan tentunya point yang paling penting adalah masyarakat Indonesia sendiri. 
Pada sektor pendidikan para tenaga pendidilk dan peserta didik diharuskan untuk dapat mengoptimalisasikan penggunaan media pembelajaran  agar target kurikulum dapat mencapai targetnya. Pemerataan dan perluasaan jaringan juga menjadi objek yang harus diperhatikan agar setiap wilayah yang ada di Indonesia dapat menikmati fasilitas yang sama.

Penambahan 'soft skill' pada tenaga kerja tentu juga menjadi solusi diantara berbagai permasalahan yang melanda sektor ekonomi serta kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat dapat ditinjau kembali agar sektor-sektor mikro dapat juga berjalan sebagaimana semestinya. Hal ini dapat berjalan sebagaimana mestinya apabila segala sektor lapisan masyarakat saling bekerjasama dan bahu membahu untuk dapat lepas dari badai pandemi covid19 ini. Covid19 menjadi gambaran untuk kita terus hidup rukun dan saling peduli antar sesama dan terus menjaga keutuhan.[]


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar