Politik

Maju Bersama PDIP, PPP, PKB, Nasarudin SH MH: Saya Bukan Pengkhianat Partai Golkar

Nasarudin, SH.,MH dan Istri saat mendaftar di KPU Pelalawan, Jumat (4/9).

GARDAPOS.COM, PELALAWAN - Mantan Ketua DPRD Pelalawan Nasarudin, SH MH angkat bicara terkait rumor tentang dirinya di internal elit DPD II Golkar Pelalawan diduga tersebut 'penghianat partai' apalagi saat dirinya mendapat dukungan karib kerabat hingga kuat menyatakan maju di Pilkada serentak Tahun 2020 ini.

Nasar saat terkonfirmasi wartawan usai proses Musda DPD II Golkar Pelalawan pada waktu lalu, Kamis (20/8) di Pangkalan Kerinci dibeberapa laman media menyatakan dirinya maju bertarung dalam suksesi kepemimpinan Kepala Daerah di Kabupaten Pelalawan sebagai wakil bupati, namun pada akhirnya Jumat 4 September 2020 lalu resmi telah mendaftar di KPU Pelalawan.

"Saya ikut mencalon lewat partai lain bukan berarti sebagai 'pengkhianat partai', mereka harusnya paham itu. Namun perlu juga diketahui sebagai seorang warga negara Indonesia saya mempunyai hak memilih dan dipilih itu jelas diatur dalam Undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia ini pergunakanlah" pungkas Nasar.

Namun kemudian Nasar menegaskan kembali, keikut sertaan dirinya selaku seorang kader golkar dalam Pilkada serentak ini tentu membuat warna lain bersama partai PDIP Pelalawan. Dengan menyatunya saya bersama Partai PDIP, PPP dan PKB bukanlah berarti untuk BERKHIANAT terhadap Partai Golkar akan tetapi saya adalah warga negara Indonesia yang dalam Undang-undang sudah dijelaskan bahwa setiap warga negara berhak memilih dan dipilih jadi atas dasar itu saya maju dalam Pilkada Tahun 2020 ini walaupun Partai Golkar tidak merestui saya untuk maju, ungkapnya.

Apa salahnya seorang kader Golkar di Daerah maju menjadi Bupati, Wakil Bupati, Gubernur dan Wakil Gubernur maju menggunakan perahu partai lain yang jelas saya bukan pengkhianat partai saya adalah kader tulen partai golkar karena sampai saat ini saya masih menjabat sebagai Wakil Ketua I DPD Provinsi Riau, ungkap Nasarudin melalui pesan (WA) menjelaskan.

"Belum ada hingga saat ini saya menyatakan mundur dari Partai Golkar, dengan kondisi ini saya siap dipecat asalkan sesuai dengan prosedur dan aturan yang diberlakukan terhadap para kader terdahulu, dan itu semua saya serahkan kepada pimpinan, apa yang saya lakukan ini saya akan mempertanggung jawabkannya dan saya sudah siap menerima resikonya" terangnya.

Sementara itu Ketua DPD I Partai Golkar  Syamsuar saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu mengatakan terkait adanya kader yang maju diluar partai Golkar itu nanti Pimpinan pusat yang memutuskan. 


Ditulis: Ishar D
Editing: Assep Putra Sulaiman


[Ikuti GardaPos.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar