Kader Kwarcab Pelalawan Terima Lencana Karya Bakti, Kak Syafrizal : Kepemimpinan Sejati Lahir Dari Pengabdian Tanpa Pamrih

Senin, 18 Agustus 2025

Ket gbr : Kak Syafrizal (tengah), Kak Faisal (kanan), dan Kak Muhaimin (kiri), kader terbaik Kwarcab Pelalawan terima anugrah Lencana Karya Bakti, Senin (18/8) di Kantor Gubernur Riau. (Foto Istimewa).

GARDAPOS.COM, PELALAWAN - Kwartir Nasional Pramuka berikan Anugrah Lencana Karya Bhakti kepada lima kader terbaik Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Pelalawan.

Penghargaan dari Kwartir Nasional ini diberikan kepada lima individu berdedikasi, dengan tiga penerima yakni ; Kak Syafrizal (Ketua Kwarcab Pramuka Pelalawan), Kak Faisal (Ketua Pramuka Peduli Kwarcab Pelalawan), dan Kak Muhaimin. Lencana tersebut diterima secara resmi, Senin 18 Agustus 2025 di Kantor Gubernur Riau.

Dan, dua penerima lainnya, Kak Firmansyah dan Kak Khairun Hajir ZA, menerima penghargaan serupa dalam Upacara Hari Pramuka tingkat Kabupaten Pelalawan pada 14 Agustus 2025 di Bumi Perkemahan Kerumutan.

Anugrah Lencana Karya Bakti

Penghargaan/Anugrah Lencana Karya Bakti ini diberikan kepada mereka yang telah terlibat langsung dan aktif dalam memberikan pertolongan atau bantuan kepada korban bencana, sehingga bermanfaat bagi kepramukaan, masyarakat, bangsa, dan negara.

Lencana Karya Bakti adalah tanda penghargaan yang diberikan kepada anggota Gerakan Pramuka yang telah menunjukkan keikhlasan, pengorbanan, disiplin, dan keberanian dalam upaya penanggulangan bencana nasional.

Lencana Karya Bakti ini dapat diberikan kepada anggota Pramuka baik muda maupun dewasa, yang telah menunjukkan kontribusi positif dalam penanggulangan bencana, dengan kriteria penerima telah terlibat langsung dalam penanggulangan bencana nasional, menunjukkan keikhlasan, pengorbanan, disiplin, dan keberanian, serta berkontribusi positif bagi kepramukaan, masyarakat, bangsa, dan negara.

Proses Pengajuan:

Pengajuan Lencana Karya Bakti ini dapat dilakukan melalui Kwartir Daerah atau Majelis Pembimbing yang bersangkutan, dengan melengkapi dokumen pendukung seperti sertifikat dan berita acara.

Kak Faisal menjelaskan, momen rasa haru dan bangga, lima kader terbaik Gerakan Pramuka Kabupaten Pelalawan dianugerahi Lencana Karya Bakti, penghargaan bergengsi atas dedikasi, pengorbanan, disiplin, dan keberanian luar biasa dalam penanggulangan bencana nasional dan pengembangan kegiatan sosial kemasyarakatan.

“Dari Kwarcab Pelalawan, lima orang memperoleh penghargaan ini dari Kwartir Nasional. Dua menerima di tingkat Kabupaten, tiga lainnya di tingkat Provinsi. Penyerahan lencana pada 14 Agustus berlangsung di Kwartir Ranting Kerumutan, sedangkan serah terima di Kantor Gubernur merupakan pengakuan yang lebih luas terhadap perjuangan kami.” pungkas Faisal.

Lencana Karya Bakti bukan sekadar simbol, melainkan penghormatan tulus bagi anggota Pramuka yang terlibat langsung dalam karya bakti di wilayah bencana minimal 14 hari berturut-turut. Penghargaan ini menyiratkan pengorbanan waktu, tenaga, dan jiwa demi kemanusiaan dan keselamatan masyarakat.

Dari Kwartir Nasional disampaikan, “Lencana Karya Bakti diberikan kepada anggota Pramuka yang menunjukkan pengabdian dan kontribusi luar biasa, terutama dalam penanggulangan bencana dan kegiatan sosial.”

Dalam kesempatan ini, Kak Faisal menyampaikan rasa terima kasih kepada Kak Syafrizal, Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Pelalawan, atas dukungan penuh dan bimbingannya, yang menjadi pendorong utama keberhasilan kegiatan mereka.

Kak Syafrizal dikenal sebagai pemimpin bijak yang menebarkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial, “kami bersama-sama tidak hanya mengibarkan bendera". Tetapi juga menguatkan tali persaudaraan dan membangun karakter pemuda Pelalawan yang tangguh dan peduli.

“Ya, tanpa beliau, kami tidak akan mencapai momentum membanggakan ini,” ujar Faisal penuh penghormatan.

Kemudian refleksi dari Kak Syafrizal mengungkapkan, bahwa penghargaan ini bukan sekedar pengakuan individu, melainkan cerminan pentingnya pengabdian aktif dalam komunitas dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

“Kepemimpinan sejati lahir dari pengabdian tanpa pamrih; keberanian bukan hanya soal menghadapi bahaya fisik, tetapi kesiapan mental dan hati untuk melayani sesama,” tutupnya penuh inspirasi.**