Terlalu Banyak Onani Pikiran, Riau dalam Pusaran Pemimpin 'Low Knowledge'

Rabu, 30 Oktober 2024

Penulis: Heri Kurnia


GARDAPOS.COM - Debat publik para kandidat/pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Tahun 2024, pada hari Selasa, 29 Oktober 2024 malam, harusnya menampakan kompetensi dan kualitas kandidat untuk 5 tahun kedepan.

Tak ubahnya dengan harapan rakyat Indonesia pada pemilu yang dilaksanakan pada Februari 2024 lalu, masyarakat riau tentu ingin dipimpin oleh Gubernur Riau yang berwawasan nasional (bernas), dan juga sebagai pelopor kemajuan Indonesia.

HUT Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah lebih dari 79 tahun dan Provinsi Riau juga sudah lebih dari 67 tahun, tentu ini bukan lagi usia yang masih belia atau remaja!. Harapan yang terus dipupuk oleh para politisi dengan janji-janji yang apik menjadi sebuah kekuatan bahwa Riau akan terus menampakan jatinya dikancah nasional maupun di international.

Namun harapan tersebut mulai luntur akibat ketidaksiapan para kandidat Gubernur Riau yang 'live' debat di salah satu TV Nasional menyerang secara membabi buta. Menurut penulis debat Calon Gubernur itu, pada hari selasa malam (29/10) terlalu banyak "onani pikiran".

Pertanyaan demi pertanyaan dan tanggapan yang dilontarkan oleh para kandidat Calon Gubernur penulis menunjukan sikap-sikap kearoganan dan miskin akan moral.

Sisi dan karakter kemelayuan yang dinyanyikan para kandidat hanya dijadikan untaian kalimat sebagai penikmat kata untuk menyerang secara personal.

Debat Calon Gubernur Riau kemarin, diharapkan terjadi berbagai diskusi tentang isu-isu krusial yang relevan dengan masa depan Riau, seperti perekonomian, pendidikan, kesehatan, lingkungan, keamanan dan ketahan pangan. Bagaimana setiap kandidat merumuskan kebijakan terkait isu-isu tersebut, sejauh mana rencana mereka terealisasi, dan bagaimana mereka merespons pertanyaan dan kritik dari lawan-lawan politik mereka akan menjadi pertimbangan penting bagi para pemilih.

Selain itu, gaya komunikasi dan kepemimpinan juga menjadi faktor penting dalam debat. Kemampuan setiap calon dalam menyampaikan pesan mereka dengan jelas, logis, dan meyakinkan kepada 'audiens' dapat mempengaruhi persepsi pemilih terhadap kandidat tersebut. Karisma, kepercayaan diri, dan kemampuan untuk berbicara secara efektif juga akan menjadi pertimbangan penting bagi pemilih dalam menilai calon-calon Gubernur.

Kedepan penulis berharap ada evaluasi yang dilakukan secara masif dari semua pasangan calon untuk mempersiapkan bahan debat yang konstruktif, menyampaikan pesan ide dan gagasan yang kaya akan konsep untuk dicapai apabila mendapat mandat dari masyarakat Riau.

Penulis mengajak pada seluruh masyarakat Riau untuk ikut andil dalam pesta demokrasi ini, mengawal calon gubenur dan wakil gubernur riau tahun 2024 terbaik untuk 5 tahun kedepan. Agar Harapan terus tumbuh Jangan sampai ke-apatisan kita membuat harapan.[]