Foto.net (Ist).
GARDAPOS.COM, PELALAWAN - Perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Pelalawan bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit yakni PT Permata Hijau Indonesia (PHI) Unit Langgam yang yang berada di desa Kemang kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Riau, dahulunya adalah PT Langgam Inti Hibrindo (LIH) jadi sorotan pemerintah mangkir di apel Karhutla.
Perusahaan ini jelas tidak komitmen ikuti program 'Karhutla' pemerintah pelalawan. Padahal, wilayah operasional perkebunan PT PHI ini 90% di areal rawa (gambut) rawan kebakaran.
Sorotan dan reaksi keraspun datang dari pemerintah yakni wakil bupati Pelalawan Nasarudin sebagaimana dilansir dari kompas1, karena mangkir, tak hadir saat pemerintah daerah melaksanakan kegiatan apel penanggulangan bencana alam kebakaran hutan dan lahan yang di gelar pada hari Rabu 30 Mei 2023 di halaman Kantor Camat Pangkalan Kuras.
" Ingat, kegiatan apel penanggulangan bencana alam kebakaran hutan dan lahan ini sangat penting dan jangan di pandang sebelah mata. Konsekuensinya bagi perusahaan perkebunan sawit tentu sudah sangat tahu jika tak patuh dan tidak peduli dalam kegiatan pencegahan dan penanggulangan (Karhutla) yang menjadi atensi Presiden RI Joko Widodo,” pungkas Nasarudin.
Diketahui Nasarudin kesal saat melakukan pengecekan satu persatu kelengkapan alat pemadam kebakaran (Damkar), tim regu pemadam kebakaran (RPK) dan tim regu masyarakat peduli api (MPA) dari 12 perusahaan yang tak hadir hanya PT PHI.
" Sudah hebat dan "bagak" perusahaan ini kali ya". kata Wabup kesal dan kecewa.
Ketua Komisi III, DPRD Pelalawan, Carles mengatakan, perusahaan PT PHI ini jelas tidak menghargai program karhutla pemerintah. Ia minta pada semua perusahaan untuk serius mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrim tahun ini, katanya.
Ironisnya hingga saat ini belum ada klarifikasi dari pihak PT PHI terkait kejadian tersebut.**