Jalan Berlubang Rusak Berat, Warga Minta Pemkab dan PUPR Tambal Jalan Lisbon dari Kecamatan Bunut serta Beberapa Desa Sekitarnya

Kamis, 03 November 2022

Kondisi Jalan di Desa Sungai Ara dan Lisbon Kab. Pelalawan (2/11).

GARDAPOS.COM, PELALAWAN, SUNGAI ARA – Jalan Lisbon (Lintas Bono, red) tepatnya di jalan lintasan Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, dari pantauan reporter gardapos, Rabu (2/11/2022) kemarin, akses jalan yang padat dilalui lalulintas kendaraan roda dua dan empat, saat ini kondisi beberapa ruas jalan berlubang bahkan aspalnya mengelupas dan hancur serta sangat membahayakan bagi warga.

Masyarakat diharapkan berhati hati saat melintas apa lagi berpapasan dengan kendaraan berlawanan arah jika tidak waspada bisa terjadi kecelakaan, dan tak jarang pengguna jalan terjatuh di karenakan tidak mengetahui ada bahaya jalan yang berlobang.

Ada tiga  titik badan jalan Lisbon di Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan ini diperkirakan sudah lama rusak dan berlobang dengan kedalaman lebih kurang 5-15 Cm dengan lebar agak luas, lubang-lubang jalan ini sangat terganggu, apa lagi di waktu hujan turun air memenuhi lubang jika terjebak ke dalam lubang itu bisa membahayakan pengemudi sepeda motor, dan jika ban mobil yang melintas di jalan itu masuk ke dalam lubang yang dipenuhi air terciprat ke kiri kanan mengenai penguna jalan tersebut.

Kemudian disisi jalan lain, yang juga merupakan akses jalan utama warga setempat yakni Desa Sungai Ara, Kecamatan Pelalawan, akses jalan menuju desa itupun rusak dan berlumpur tepat di depan SDN 003 Sungai Ara.

Sedihnya, siswa/siswi sekolah itu terpaksa membuka sepatu untuk bisa sampai kesekolah, takut sepatunya kotor dan basah.

Akibatnya, sejumlah orang tuapun mengeluhkan dampak jalan yang rusak ini dan belum juga di timbun batu atau di cor. Sehingga banyak orang tua terpaksa berputar arah jalan untuk mengantar anaknya ke sekolah.

Selain itu, jalan poros akses Sungai Ara Merbau juga rusak berat yang mana jalan ini adalah akses utama roda perekonomian warga dan anak-anak bersekolah di Bunut baik SMP/SMA juga terganggu di karenakan jalan yang berlumpur sudah beberapa tahun belum ada inisiatif Pemerintah Desa maupun Pemkab Pelalawan untuk memperhatikan jalan tersebut.

Salah seorang warga Naldo (28 Tahun) warga tempatan kepada kami mengatakan, bahwa jalan yang berlumpur tesebut sering ia lewati dan bahkan saat ia bersama istrinya melintasi jalan itu terjatuh disebabkan kondisi jalan berlumpur dan lengket terutama di depan sekolah SDN 003 Sungai Ara dan dirinya prihatin melihat kondisi jalan tersebut apalagi ini akses untuk anak-anak sekolah, seharusnya ini menjadi perhatian utama dilingkungan pemerintahan desa baik itu RT, RW, Kepala Desa maupun Bupati Pelalawan sendiri, ungkapnya.

Saat gardapos menjumpai salah seorang warga dan pengusaha walet Sarman (35 Tahun) mengatakan, "saya juga sangat perihatin dengan kondisi jalan desa kami ini yang tak kunjung baik, mulai dari mantan Bupati Harris, bahkan saya dan beberapa orang yang peduli kampung menjumpai Bupati Pelalawan Zukri yang menjabat saat ini dan kami menyampaikan keluhan bahwa jalan kami rusak ditambah lagi mobil besar roda enam yang biasa ngangkut sawit hasil panen warga di perbolehkan masuk dan beban yang di angkut 5-8 ton sehingga ruas jalan tak mampu menahan beban jalan.

Kemudian lanjut Sarman, bahwa Bupati Zukri menanggapi dan mengatakan, kemungkinan sampai tahun 2023 tidak ada anggaran untuk memperbaiki jalan tersebut, ungkapnya.

" Nampak jelas di raut wajah kecewa warga yang hadir mendengar perkataan tersebut. selain itu Bupati menyampaikan saya keberatan jika mobil warga di pungut biaya itu yang saya sampaikan kepada Kepala Desa, itu bisa pungli," pungkasnya.

Kemudian lanjut Sarman dan rekan berinisiatif untuk meminta kepada sejumlah bos sawit untuk membantu biaya, untuk memperbaiki jalan tersebut untuk membeli batu pecahan, sudah dua kali kami gotong royong bersama Samin paklek Misran, Syafrudin dan kawan-kawan, Alhamdulillah inilah yang bisa kami lakukan ungkapnya Rabu (2/11) jam 20.00 Wib.

Harapan kami tolonglah kepada pemerintahan baik tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten, hingga provinsi riau untuk dapat memperhatikan kondisi jalan kami ini, dan bagi pengusaha yang membeli hasil komoditi perkebunan/pertanian warga untuk tidak memaksa muatan yang berlebihan apalagi di musim penghujan ini, tolong di kurangi muatannya, ungkap Sarman.[]

(Joe/Aps)