Ricuh, Ratusan Anggota PWI Riau Tolak Ikuti Prosesi Konferprov XV PWI Riau di Bengkalis

Jumat, 24 Juni 2022

Peserta Konferprov XV PWI Riau gantungkan tanda pengenal di Bengkalis, Jumat (24/6).

GARDAPOS.COM, BENGKALIS - Ratusan anggota PWI Riau peserta Konfrensi Provinsi PWI Riau menolak mengikuti prosesi Konfrensi Provinsi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau di Kota Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, 23 Juni 2022. Demikian Ridha M Haztil, Jumat (24/6).

Penolakan untuk hadir dalam Konfrensi Provinsi PWI Riau adalah bentuk ketidak transparan panitia Konperprov PWI Riau terhadap beberapa point yang dibawa kedalam Konperprov XV Riau 2022 di Kota Bengkalis.

Diantaranya, pemilihan tempat pelaksanaan Konperprov yang cukup jauh di Kota Bengkalis, dan peserta konperprov harus antri sampai 4 jam di pelabuhan roro.

Ketidak transparanan lainnya adalah penempatan para peserta yang seakan dikotak-kotakkan. "Ini adalah pelaksanan Konperprov PWI Riau terburuk selama pelaksaan Konperprov PWI selama ini," ujar salah seorang peserta Konperprov PWI.

Yang paling menyedihkan adalah tidak netralnya panitia Konferprov di dalam menyikapi peserta Konferprov XV PWI Riau. "PWI Bengkalis tidak netral dalam memberlakukan peserta konperprov PWI Riau yang berbeda pilihan dengan petahana. Ini sungguh kita sesalkan sekali, seharusnya sebagai tuan rumah PWI Bengkalis harus bersikap netral. 
Sebab, tidak semua anggota PWI itu memilih petahana sebagai calon Ketua PWI," ungkap Ridha M Haztil, salah seorang peserta Konferprov XV.

Ketidak netralan dalam prosesi persidangan ini adalah dalam penetapan anggota PWI yang kartunya sedang berproses ikut dalam Konferprov PWI Riau dalam bentuk mandat bukan dalam bentuk fisik. Sedangkan, banyak kartu-kartu tersebut dipercepat pengurusannya hanya untuk menguasai legitimasi mandat yang sedang berproses itu.

"Seharusnya, sebagai anggota PWI yang kartunya tengah berproses itu hadir dalam konferprov PWI Riau bukan dalam bentuk mandat. Ini sudahlah kartunya mati sekian lama, tiba-tiba diaktifkan kembali dan ikut dalam konferprov dan kartununya masih berproses dimandatkan pula. Ini jelas tidak ada etikanya, kalaulah etika tidak ada, tentu kecintaannya terhadap organisasi juga tidak ada. Atau jangan-jangan ada sesuatu dibalik semuanya demi kepentingan seseorang," ujar Agustiar  Ketua Pokja Pekanbaru periode kedua.

Menyedihkannya prosesi jalannya Konferprov XV Riau ini sempat terjadi kericuhan, setelah seorang anggota PWI Bengkalis sebagai tuan rumah melakukan intimidasi terhadap seorang peserta Konferprov PWI wanita. "Sebagai tuan rumah semestinya bersikap santun kepada peserta konferprov PWI XV Riau. di Kota Bengkalis. Apalagi Ini peserta wanita  yang diintimidasi seperti melecehkan harkat wanita. Ini sangat kita sayangkan sekali. Kalau mau berpihak kepada salah seorang calon, tak usah terlalu diperlihatkan " kata Ketua Tim Pemenangan DR H Syafriadi SH MH, H Yusrizal Koto.

Ditambahkan H Yusko, demikian panggilan H Yusrizal Koto, SC sebagai pimpinan sidang yang memimpin terlaksananya prosesi Konferprov PWI RIau harus bersikap adil. "Yang saya lihat, SC memaksakan sidang dan lebih berpihak kepada calon petahana.

'Atas pertimbangan ini, kami menolak kembali mengikuti prosesi persidangan di Konferprov XV PWI Riau tahun 2022 di Bengkalis. Karena, suasana persidangan I yang tidak kondusif dari pagi sampai menjelang maghrib yang diwarnai dengan kericuhan dan pelemparan botol minuman mineral kepada peserta bernama Tun Ahyar pada saat pembahasan dan pengesahan agenda acara dan tata tatib konfrensi  yang dipimpin oleh stering comitte. Dengan pertimbangan memutuskan tidak mengikuti pleno dua dan pleno tiga yang membahas laporan pertanggung jawaban pengurus PWI Riau masa bakti 2017-2022 dan penjaringan bakal calon Ketua PWI," tutup Yusko.**