Jokowi Tidak Berminat Tiga Periode, RJC: Jangan Bicara Pemilu 2024 dan Pencitraan Dulu Rakyat Sedang Kesusahan

Senin, 28 Juni 2021

Sekjend RJC, Imanta Ginting.

GARDAPOS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Relawan Jokowi Centre Imanta Ginting mengapresiasi langkah sejumlah pihak yang mewacanakan amandemen UUD 1945 terkait masa jabatan presiden yang memungkinkan Jokowi menjadi Presiden tiga periode. Namun Imanta meminta semua pihak, termasuk organisasi relawan, agar fokus membantu pemerintah mengatasi dampak krisis akibat pandemi global.

Demikian disampaikan Imanta dalam keterangan release kepada gardapos.com, Senin (28/6/2021).

"Mari dukung Pak Jokowi dalam sisa waktu 3,5 tahun masa jabatannya untuk mengejar target pembangunan di tengah tantangan pandemi Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan akhir-akhir ini," kata Imanta.

Menurutnya, walaupun amandemen terhadap masa jabatan presiden bukan hal yang haram di tengah perkembangan bangsa, namun semua pihak sebaiknya dapat menahan diri dengan fokus membantu pemerintah mengatasi dampak pandemi.

Ada yang lebih genting dan penting untuk kita urus saat ini selain amandemen UUD, yaitu penanganan pandemi Covid-19. Pak Jokowi saja fokus urus Covid-19, "kok kita punya fokus yang berbeda?" ujar Imanta setengah bertanya.

Dirinya mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang jauh-jauh hari sudah menegaskan tidak tertarik menjadi presiden 3 periode.  “Kami yakin Pak Jokowi sangat menghormati konstitusi. Beliau negarawan sejati. Beliau memilih fokus bekerja di periode kedua, apalagi dalam kondisi menghadapi pandemi Covid-19 yang cukup mengkhawatirkan belakangan ini," katanya. 

Menurut Imanta lagi, bahwa situasi ekonomi Indonesia sedang sulit. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah tergerus sampai ke angka yang memperihatinkan, sehingga dibutuhkan penanganan ekstra dan dukungan semua pihak. 

"Sebaiknya semua pihak menahan diri dulu untuk bicara Pemilu 2024. Mari bantu Pak Jokowi menanggulangi pandemi ini, agar rakyat tertolong dan kembali bisa tersenyum. Jangan kampanye dan pencitraan dulu. Saat ini situasinya lagi sulit, jangan kita cederai hati rakyat yang sedang kesusahan," ungkap Imanta.*[]