Breaking News: Akibat Konflik Sosial, Akses Jalan PT Serikat Putra Akan Ditutup Para Kades

Kamis, 03 Juni 2021

gbr.ilustrasi net.

GARDAPOS.COM, PELALAWAN - Situasi Kabupaten Pelalawan pada Rabu malam 2 Juni 2021 sekira pukul 23:18 Wib, sebagaimana informasi masyarakat yang dirangkum tim gardapos.com, diduga akan terjadi aksi unjuk rasa, pada Kamis (3/6/2021) oleh beberapa Kepala Desa, terkait penutupan akses jalan PT Serikat Putra (Kec.Bandar Petalangan,red) diduga akan dilakukan Lurah Rawang Empat sdr.Ramli, Kades Lubuk Keranji Timur, Kades Lubuk Raja, Kades Sialang Bungkuk, Kades Terbangiang, Kades Tambun, dan Kades Lubuk Mandian Gajah.

Informasi masyarakat yang tidak bersedia disebutkan inisialnya ini saat dikonfirmasi gardapos.com, hanya menyebutkan akan ada aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah Kepala Daerah setingkat Desa alias Kades, katanya pada 3 Juni 2021.

Melihat situasi dan kondisi Kabupaten Pelalawan sesuai dengan target pemulihan situasi kesehatan masyarakat akibat dampak pandemi covid-19 yang diberikan Presiden Jokowi saat berkunjung ke Riau beberapa waktu lalu, dan sebagaimana data yang dirilis tim satgas Covid-19 Pelalawan, pada 2 Juni 2021 ada terjadi penambahan kasus sebanyak 11 orang setelah sehari sebelumnya, Selasa (1/6/2021), ada 15 kasus baru (sumber: Diskominfo Pelalawan).

Terkait permasalahan ini masih belum terkonfirmasi pada pihak pihak terkait akan adanya aksi unjuk rasa yang diduga akibat konflik sosial yang seharusnya dapat diredam, jika merujuk pada undang-undang No.7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial. Namun menurut informasi masyarakat beredar diduga malah di besar-besarkan diduga oleh seorang kepala daerah ditingkat desa.

Menurut informasi warga SH (49) disaat situasi Covid-19 saat ini semua berpikir mulai dari Presiden hingga Bupati, memikirkan bagaimana memutus mata rantai penyebaran covid-19, "ini kok malah ada seorang lurah beserta kepala desa yang ingin melakukan unjuk rasa dan penutupan akses jalan", katanya kepada gardapos.com (2/6).

Sudah di fasilitasi untuk pertemuan agar pembahasan permasalahan lebih dingin. Namun, malah tidak diindahkan dan tetap ingin unjuk rasa dan bahkan menutup akses jalan PT Serikat Putra. Masyarakat berharap pihak kepolisian harus tegas bagi setiap orang melanggar hukum yang berlaku di republik ini, pungkas SH. (*/tim)